Beranda Terkini Pertama Kalinya, BEM FT USK Adakan Program Bisnis Talk

Pertama Kalinya, BEM FT USK Adakan Program Bisnis Talk

BERBAGI
(Muhammad Abdul Hidayat/Detak)
(Muhammad Abdul Hidayat/DETaK)

Muhammad Abdul Hidayat | DETaK

Darussalam- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Syiah Kuala (USK) mengadakan program Business Talk melalui kegiatan webinar dengan tema “Business & Technology Entrepreneur di Era Digital”, pada Minggu, 2 Mei 2021 lalu dari jam 14.00 WIB s.d. selesai. Kegiatan ini mengundang dua orang pemateri, yaitu Firman Noor Ibrahim (CEO Raden Barber) dan Meriza Akbar (CEO Hoco Coffee).

Kegiatan ini merupakan program baru yang diusung oleh divisi ekonomi kreatif dari kepengurusan BEM FT tahun 2021. Nadia Heriana, selaku ketua panitia dari kegiatan ini mengungkapkan bahwa webinar ini terbuka untuk siapa saja. Ia menambahkan bahwa webinar ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa USK saja, namun juga ada dari beberapa universitas lain yang turut bergabung.

Iklan Souvenir DETaK

Firman, selaku pembicara pertama menyampaikan materi perihal kiat memulai bisnis di era digital. Menurutnya, sosial media merupakan hal terpenting jika seseorang hendak memulai suatu usaha di era saat ini. Peran sosial media secara signifikan dapat memengaruhi penjualan suatu produk atau jasa seorang pelaku bisnis, baik itu ke arah yang baik atau malah sebaliknya.

“Sosial media di era saat ini bisa berdampak baik atau berdampak buruk, tergantung bagaimana cara kita mem-branding diri kita,” ujarnya.

Dalam penyampaiannya, ia lebih menyinggung mengenai cara membangun personal branding (memasarkan diri) yang sebetulnya bisa dilakukan melalui sosial media. Firman mengungkapkan bahwa sebelum seseorang memulai suatu bisnis, ia harus bisa memperkenalkan dirinya dan usaha apa yang akan ia bangun. Tujuannya adalah bagaimana bisnis yang akan dibangun nantinya akan terlihat berbeda dan unik dari bisnis serupa yang dimiliki orang lain.

“Di sosial media, kita harus bisa membuat bisnis kita diketahui oleh orang lain. Setelah itu, kita bisa memperkenalkan apa yang membedakan bisnis kita dengan bisnis orang lain. Nah, itu menjadi salah satu daya tarik bagi orang lain,” jelas Firman.

Di sisi lain, Meriza selaku pembicara kedua menjelaskan hal yang berbeda, ia berupaya memberikan semangat dan motivasi untuk memulai berbinis, terutama di kalangan muda-mudi yang masih berkuliah. Ia sempat membagikan sekelumit kisah hidupnya ketika ia memutuskan untuk memulai suatu usaha. Menurutnya, yang dapat menjadi pondasi paling kuat untuk terus maju adalah mimpi. Sebagai calon pelaku bisnis, seseorang dituntut untuk mempunyai mimpi dan disertai mental yang kuat agar mampu mengahadapi kendala-kendala saat bisnisnya sedang berjalan.

Meriza juga menyebutkan kendala-kendala yang sering dihadapi oleh pelaku bisnis sekarang ini, khususnya di Aceh.

“Itu memang kalau rata-rata permasalahan sekarang itu SDM (Sumber Daya Manusia) dan sistem kalau di Aceh,” ujarnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, ia menjelaskan bahwa seorang calon pelaku bisnis harus belajar terlebih dahulu mengenai jenis usaha yang akan ia bangun. Ini berguna untuk menentukan seberapa banyak SDM yang diperlukan dan sistem yang akan dibentuk demi menghindari kendala-kendala yang kemungkinan akan muncul tersebut.

Di samping itu, dengan adanya seminar ini, pihak panitia berharap muda-mudi dapat berkecimpung dan terus berkembang mengikuti dunia bisnis dengan menciptakan inovasi-inovasi terbaru sehingga menambah peluang luasnya lapangan pekerjaan di Indonesia, khususnya di provinsi Aceh.

“Kita menargetkan dengan adanya sesi Business Talk ini menjadikan anak muda milenial aktif terlibat pada masa digitalisasi pasar dan rotasi perkembangan zaman dengan inovasi-inovasi yg terbarukan,” tutup Nadia. []

Editor: Sahida Purnama