Aisya Syahira | DETaK
Darussalam – Program Pembinaan Akademik dan Karakter Mahasiswa Baru (Pakarmaru) Universitas Syiah Kuala (USK) 2024 kembali dilaksanakan secara hybrid, hal ini dikarenakan Gedung AAC (Academic Activity Center) Prof. Dr. Dayan Dawood tidak cukup untuk menampung seluruh mahasiswa baru.
“Kemudian kalo kita mau buat di lapangan, kita harus sewa teratak, kemudian lapangan kita juga dipakai untuk PON semua. Jadi mau lebih efisien hybrid kita buat,” kata Ilham Maulana, Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni USK.
Meskipun hybrid, pada tahun ini mahasiswa baru tetap bisa merasakan sesi daring dan luring pada hari yang sama. Hal ini disampaikan Akhmad Julian Gaputra selaku ketua panitia pelaksana.
“Kita evaluasi dari tahun sebelumnya, banyak mahasiswa yang mengikuti pakarmaru online jadi kami membuat walaupun ada yang online tapi semua bisa merasakan sesi luring dengan pembagian per sesi, satu hari ada dua sesi,”
Lebih lanjut, Akhmad menjelaskan bahwa USK belum memiliki fasilitas yang cukup untuk menampung seluruh mahasiswa baru.
“Tahun ini kuota mahasiswa baru ada 10.215 sedangkan yang daftar ulang dan mengikuti pakarmaru itu ada 8300 an. kita hanya memiliki gedung hall aula itu AAC yang hanya bisa menampung 1500-2000 mahasiswa,” tambahnya.
Di sisi lain, Tri Rizky Ramadhana, mahasiswa jurusan Ilmu Hukum mengungkapkan perasaannya selama mengikuti Pakarmaru yang berlangsung selama 3 berturut-turut.
“Kalau saya sih, menjadi hal yang baru bagi kami sebagai maba tentunya sangat seru dan banyak hal-hal baru yang kami dengar dan dapatkan dari pakarmaru tadi,” ungkap Rizky.[]
Editor: Masya Pratiwi