Beranda Terkini Mengenal Ekonomi Kreatif Bersama UKM BSPD Lewat Webinar Inspiratif

Mengenal Ekonomi Kreatif Bersama UKM BSPD Lewat Webinar Inspiratif

BERBAGI
Penyampain materi oleh Prof. Dr. H. Apridar, S.E., M.Si mengenai Ekonomi Kreatif selaku pemateri 1. (Nabiela Humaira [AM] DETaK)

Nabiela Humaira [AM] | DETaK

Darussalam- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bakti Sosial Pembangunan Desa (BSPD) mengadakan acara webinar dengan tema Peran Mahasiswa dalam Terciptanya Kemandirian Ekonomi Desa pada Minggu, 13 November 2022 melalui aplikasi Zoom meeting yang wajib diikuti oleh seluruh anggota UKM BSPD

Dengan adanya webinar ini diharapkan bisa membangkitkan rasa peduli semangat melawan kemiskinan dan mencegah terjadinya penumpukan pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja khususnya di wilayah pedesaan. “BSPD ini salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sebagai pegabdian kepada desa yang pasti akan turun lagi untuk mengabdi ke desa, kita akan membuat ekonomi kreatif dengan tujuan bagaimana peningkatan UMKM masyarakat dengan adanya ekonomi kreatif ini di harapkan semoga ekonomi yang ada di desa di provinsi Aceh ini menjadi lebih baik,” ujar Nirwanda Hendriyansyah selaku Ketua Umum BSPD.

Iklan Souvenir DETaK

Pemateri pertama yang akan menerangkan peran mahasiswa memang sangat dibutuhkan dalam ekonomi kreatif  adalah Apridar menjelaskan dalam peranya, “mahasiswa itu harus peka dengan adanya narkoba dan  ini perlu di perangi agar tidak merusak generasi kita yang dimana kini moral dalam diri mahasiswa mulai memudar, bisa kita lihat dari negara tetangga kita seperti Singapura yang menjadi negara maju padahal negara kecil tetapi karena  yang utama dibangun dari mereka adalah sumber daya manusia jadi jangan dibayangkan jika sumber daya alam tidak ada tidak mampu membangun justru yang tidak mampu bisa melampui kita yang  punya amat luar biasa sumber daya alam yang Allah berikan. Contoh yang bisa kita dapatkan seperti di Aceh Utara tanahnya cukup subur potensi  sungguh luar biasa dan banyak gas alam juga akan tetapi masyarakat miskinnya terbanyak di seluruh Aceh, ini perlu di pahami dalam kesalahan dari kebijakan-kebijakan yang dilakukan  sehingga apa yang terjadi berdampak pada masyarakat kita sehingga peran mahasiswa sangat dibutuhkan dalam persoalan  tadi sehingga tindakan- tindakan kebijakan yang lahir didalam para pengambilan keputusan itu harus selaras dan mampu mensejahterakan masyarakat kita,” jelas beliau.

Setelanya dilanjutkan dengan Susanti sebagai pemateri kedua yang sama hebatnya dalam memahami perekonomian, pemateri kedua ini lebih meperkenalkan desa dalam ekonomi kreatif dalam bentuk sustainabel Development Goals (SDGs)  memperjelas bahwa desa tidak bisa diidentikkan dengan kemiskinan karena desa menyimpang banyak potensi yang tidak terlihat. Dalam penjelasanya pemateri kedua ini menyebutkan bahwa SDGs sendiri di bentuk oleh para  pemimpin dunia secara sah tepatnya di markas besar PBB pada tanggal 25  september 2015 tujuan di sahkannya kegiatan ini adalah guna mengakhiri kemiskinan, kesenjangan dan melindungi lingkungan.

“ SDGs dalam pemerintahan Indonesia di mulai lewat desa karena  salah satunya adalah desa  penyimpanannya sebagai potret kemiskinan dan didukung oleh faktor 74.045 desa tetapi hanya setengah yang tertinggal dan 17,268 desa sangat tertinggal. Lalu perlu adanya  cara atau strategi membangun desa di mana ada perhitungan khusus dalam mendampingi pembangunan desa tersebut.   Adanya ekonomi kreatif yang dimana ekonomi kreatif itu adalah sebuah kekayaan intelektual dalam manusia yang tidak terkira sehingga kita perlu fokus pada intelektualitas kita, kemampuan daya pikir atau daya hayal sehingga tumbuh ekonomi kreatif, sebenarnya ekonomi kreatif itu bisa muncul bagi siapapun tapi permasalahannya adalah rasa malas berpikir sehingga daya pikir melemah tidak perkembang padahal ekonomi kreatif cepat memunculkan lapangan kerja. Seharusnya sebagai mahasiswa bisa membantu mengembangkan desa-desa dengan membantu mengembangkan desa dengan bakat yang mahasiswa punya dibagian digital baik itu lewat musik, desain, film, animasi, video, fotografi, aplikasi, kriya, desain produk dan kuliner,” terang beliau.

 Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh seluruh peserta yang hadir dilihat dari banyaknya pernyataan yang diajukan oleh peserta dan syukurnya kegiatan ini berjalan dengan sangat lancar. [ ]

Editor: Della Novia Sandra