Arief Rahman Reza | [DETaK]
Darussalam – Seminar “Tantangan Pemuda dan Peran Big Data dalam Menghadapi Era Revolusi 4.0” menjadi salah satu rangkaian acara Statistics Exploler 2018 yang diselenggarkan oleh Himpunan Mahasiswa Statistika (Himasta) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Bertempat di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsyiah, seminar ini dihadiri oleh 162 peserta. Minggu, 25 September 2018.
Seminar ini diisi oleh tiga pemateri, yaitu Yasin Taufik Akbar selaku perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh, Daudy Sukma selaku CEO Minyeuk Pret, dan Aslan Saputra selaku CEO Gumugu.com dan Creative Creator.
Yasin mengatakan bahwa revolusi 4.0 sendiri merupakan revolusi industri dimana hubungan internet dan perdagangan sudah sangat erat.
“Revolusi Industri 4.0 sendiri adalah lahirnya integritasi antara internet dikaitkan dengan bisnis dan saling berkoneksi satu sama lain,” paparnya saat menyampaikan materi.
Sebagai Ketua Panitia, Radian Akrama mengungkapkan bahwa tujuan acara ini sendiri adalah agar jumlah start up muda yang berasal dari Aceh meningkat.
“Jumlah start up, khususnya di Aceh sendiri masih sangat kurang. Kita masih banyak membanggakan produk dari Jawa, kenapa kita tidak membuka start up yang khusus dari Aceh supaya bisa dibawa keluar,” jelasnya.
Radian Akrama berharap agar pemerintah dapat membantu dan mempermudah para start up muda, baik membantu dengan memberikan pelatihan, maupun membantu dalam memberikan dana.
“Kami berharap pemerintah mendukung para start up muda dengan mengadakan pelatihan-pelatihan, karena masih banyak start up muda sulit berkembang, setelah itu bisnisnya mati,” ungkap Radian yang peduli terhadap perkembangan start up muda Aceh.[]
Editor: Fazrina Nabillah