Agika Putri | DETaK
Banda Aceh – Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Banda Aceh mengadakan Pelatihan Penggunaan Data Terbuka (Open Data) yang bertajuk “Penguatan Partisipasi Publik/Mahasiswa dan Penggunaan Data Terbuka Sektor SDA (Sumber Daya Alam). Pelatihan ini terbilang unik karena dikemas dalam bentuk kelompok atau working group dengan 2 tipe yaitu visualisasi manual dan visualisasi online bersama 17 peserta yang berlangsung di Hotel Grand Arabia pada Rabu dan Kamis, 27-28 Februari 2019 lalu.
Rahayu Fujiyanti Hamid, sebagai ketua pelaksana bagian Staf Kebijakan Publik GeRAK dalam pembukaannya menyebutkan acara ini dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan melalui penggunaan data terbuka (open data) sektor SDA Provinsi Aceh. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas aktivis muda khususnya perempuan dalam pengunaan Dataset Open Data Sektor SDA.
“Data Terbuka itu sangat penting karena mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi publik. Data tersebut nantinya dapat disebarluaskan dan digunakan berulang-ulang untuk menghasilkan sebuah sistem yang transparan,” ungkap Satria selaku pembimbing pelatihan.
Sebagian peserta dalam pelatihan tersebut adalah mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Mereka mengungkapkan acara ini memberikan ilmu dan teman baru mengenai penggunaan open data. Mereka juga mengetahui bahwa ada pasal terkait dengan Hak Masyarakat atas Informasi Publik yaitu UU No.14 tahun 2008 pasal 4.
“Banyak manfaat yang kita dapatkan dari penggunaan data terbuka ini yaitu dengan data terbuka masyarakat sadar bahwa ada kinerja yang dilakukan oleh pemerintah, sehingga memungkinkan koordinasi pembangunan yang lebih efektif antar lembaga dan juga dapat meningkatkan pertumbuhan sosial dan ekonomi serta membantu mengkomunikasikan antara publik dan pemerintah dalam memperoleh informasi,” ungkap Maisyarah Rita yang merupakan salah satu mahasiswa tersebut.
Hari kedua pelatihan, Aziz Awee yang merupakan desain grafis di GeRAK Aceh memberikan edukasi terkait pengenalan serta pembuatan infografis dengan menggunakan aplikasi tools (Pictochart/Canvas) yang juga dipandu oleh mentor disetiap working group.
Di akhir kegiatan ini Rahayu berharap adanya peserta aktivis perempuan yang paham untuk meningkatkan keterampilan terhadap penggunaan dataset data terbuka sekurang-kurangnya ada 5 draf tema atau desain infografis hasil produksi dataset oleh peserta yang nantinya akan dipublikasi melalui portal data GeRAK.[]
Editor: Dhea Ameliana