Novita Sary Saputri | DETaK
Banda Aceh- Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki beberapa jalur patahan (fault) lempeng bumi. Hal ini menjadikan provinsi Aceh memiliki beberapa manifestasi sumber air panas. Sumber air panas ini dapat berpotensi dijadikan sumber daya listrik bagi Aceh.
“Salah satu titik sumber air panas yang berpotensi ada di Gunung Jaboi, Sabang, atau sekarang lebih dikenal sebagai LMS,” jelas Muhammad Isa, moderator Seminar Nasional “Geothermal Energy: Indonesia Goes to Renewable Energy 2025”.
Acara yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika (HIMA-TG) ini turut mengundang Rifqa Agung Wicaksono, seorang Geophysicist Star Energy Geothermal (Wayang Windu) ltd.
“Sumber daya panas bumi daerah dikembangkan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masing-masing. Untuk di Aceh, diperlukan metode baru dalam mengeksplorasi sumber daya panas bumi,” jelas Rifqa saat dijumpai oleh tim www.detakusk.com. Sabtu, 20 Oktober 2018.
Disisi lain, pembangunan sumber daya panas bumi juga mengandung resiko, salah satunya jika wilayah pembangunan tersebut berada di patahan aktif.
“Untuk itu, kita memerlukan pemetaan, sehingga kita tahu, berada di atas patahan aktif atau tidak. Jika berada di patahan aktif, maka harus bergeser ketempat lain,” papar Rifqa.
Kegiatan seminar yang bertempat di Asrama Haji, Banda Aceh ini bertujuan untuk mengedukasi, mengenai panas bumi yang pemanfaatannya sangat luas.
“Saya harap kedepannya, seminar seperti ini lebih ramai dihadiri oleh peserta. Selain itu, pemateri yang hadir juga merupakan orang-orang yang handal dalam bidangnya,” tutup ketua HIMA-TG, Saidina Gamal Abdel Naseer. []
Editor: Fazrina Nabillah