Tasha Mumtazah [AM] | DETaK
Darussalam– Himpunan Mahasiswa Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala mengadakan webinar nasional dalam Event Management Creativity Festival (MCF) 2020, dengan tema “Dinamika dan Transformasi Bisnis UMKM dalam Memanfaatkan Sistem E-Commerece di Era Pandemi”. Acara MCF tahun ini merupakan Seminar Nasional ke-enam. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 30 November 2020.
Karena dilakukan secara daring, Kegiatan yang dilakukan pun terbatas. Untuk MCF 2020 kali ini berlangsung dari tanggal 27 – 30 November 2020. Ada berbagai perlombaan seperti Bussiness Plan dan Tiktok Competition dengan tema bisnis, dan seminar nasional di hari terakhir.
Panitia MCF menghadirkan tiga pemateri hebat yang akan membahas materi pada Webinar, yaitu Hendy Setiono (CEO & Founder Kebab Turki Baba Rafi), Yulia A Hamid (CEO dan Founder of Nadhly Venture Sdn Bhd), dan Wildan (Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah di Aceh).
Moderator pada seminar nasional kali ini adalah Iskandarsyah Madjid serta menghadirkan Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman sebagai pembicara.
Menurut panitia webinar dengan tema tersebut bertujuan untuk untuk mengetahui sejauh mana dinamika dan transformasi bisnis UMKM dalam memanfaatkan sistem e-commerce di era pandemi, untuk meningkatkan skill dalam mengembangkan usaha berbasis e-commerce, dan diharapkan adanya pertumbuhan usaha baru yang berbasis e-commerce.
Seminar nasional yang diselenggarakan oleh mahasiswa Manajemen ini didukung oleh Pemerintah Kota Banda Aceh, Dinas Koperasi dan UKM Aceh, dan Ekspatriat Aceh Dunia (EAD). Kegiatan MCF 2020 ini juga disponsori oleh Bank Aceh Syariah dan PT Sinar Desa Bersaudara (PT SDB), dan beberapa Media Partner dalam acara ini antara lain Warta Unsyiah, LPM Perspektif FEB Unsyiah, Serambi Indonesia, Humas Unsyiah, Event Kampus, Event Mahasiswa, Info Banda Aceh, Info Semnas, Ruang Seminar, OZ Radio Banda Aceh, Soal Event, Webinar Nasional, dan Webinar Zoom.
“Kesulitan panitia dalam melaksanakan event ini yang pasti adalah kendala dalam jaringan internet saat zoom berlangsung, jadi kami mencari jalan keluar dengan membagi dua tim untuk co-host yang membantu host, co-host 1 ditempatkan di balai sidang dan co-host 2 ditempatkan di Solong Pango agar jika terjadi kendala jaringan internet pada Host, Zoom akan tetap bisa berlangsung karena ada co-host yang masih didalam zoom. Lalu, dalam mencari pemateri yang sesuai dengan tema yang diangkat juga menjadi permasalahan yang kami alami,” ujar Nazila, salah satu panitia acara. []
Editor: Missanur Refasesa