Rinatul Mauzirah ?DETaK
Darussalam- Atsiri Research Center (ARC)-Pusat Unggulan Iptek (PUI) Nilam Universitas Syiah Kuala (USK) mempunyai dua sayap bisnis, yaitu koperasi Inovasi Minyak Nilam (Inovac) dan PT Ugreen. Koperasi Inovac adalah entitas yang bergerak pada eskpansi dan pemasaran dalam upaya pembuatan produk turunan dan membeli minyak nilam dari masyarakat. Ketua ARC, Syaifullah Muhammad, mengungkapkan bahwa harga minyak Nilam stabil dengan adanya pembuatan produk turunan.
“Saat ini, ARC punya dua sayap bisnis, koperasi inovac dan PT Ugreen, koperasi Inovac membuat produk turunan dan membeli minyak nilam dari masyarakat, minyak nilam yang dibeli kemudian diproses untuk didapatkan minyak nilam fraksi berat di mana kandungan patchouli alkohol sampai 70 % diekspor ke Perancis, sedangkan sisanya dapat diproses kembali menjadi produk turunan seperti parfum, dengan demikian, adanya produk turunan ini akan memberikan keseimbangan sehingga harga minyak nilam yang dibeli dari masyarakat tetap stabil,” jelas Syaifullah Muhammad.
Semenjak tahun 2017, ARC telah menetapkan harga minimal untuk minyak nilam yang dibeli dari masyarakat. Harga minimal tersebut adalah Rp500.000/kg minyak nilam.
“Tahun 2017 kami menetapkan harga minimal minyak nilam yang dibeli dari masyarakat yaitu 500 ribu per kilogram minyak nilam, sekarang, di tahun 2021, kami membeli harga minyak nilam 600-650 ribu per kilogram dari masyarakat, dapat dilihat bahwa harganya stabil, meskipun permintaan pasar ekspor untuk minyak nilam tidak banyak, tetapi minyak tersebut dapat diolah menjadi produk turunan sehingga kami tetap bisa membeli minyak nilam dari masyarakat dengan harga yang selalu stabil, dimana hal ini menciptakan ekosistem tata niaga baru pertama sekali di Aceh,” lanjutnya.
Selain itu, ARC-PUI-USK juga mempunyai ruangan produksi sesuai standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Ruangan produksi tersebut digunakan untuk menghasilkan desinfektan, hand sanitizer, dan sabun cuci tangan.[]
Editor: Cut Siti Raihan