Raisyah Siti Hafifah | DETaK
Banda Aceh–Mahasiswi Universitas Syiah Kuala (USK) dari Program Studi Ilmu Komunikasi angkatan 2020, Marini Koto berhasil meraih prestasi sebagai presenter terbaik pada kegiatan konferensi penelitian Aceh International Workshop and Expo on Sustainable Tsunami Disaster Recovery (AIWEST-DR) Ke-15 yang diadakan di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 11-13 Oktober 2023.
Konferensi mempertemukan akademisi, peneliti, pemerintah, dan praktisi multi sektoral untuk berbagi ilmu dalam pengurangan risiko bencana. Tema yang diusung pada tahun ini “Adaptive and Sustainable Resilience to Disaster”.
Marini sendiri telah mengikuti serangkaian kegiatan sejak bulan Mei lalu dan mengajukan abstrak penelitiannya yang berjudul Selectivity and Screening of Health Information in Disaster yang kemudian diterima untuk dapat dipresentasikan di AIWEST-DR di bawah bimbingan Rizanna Rosemary, dosen Ilmu Komunikasi USK.
“Awalnya ikut AIWEST itu gara-gara ditawarin sama dosen untuk di submit abstract penelitian di salah satu konferensi penelitian yakni AIWEST. Saya masukkin abstrakt itu kalau ga salah dari bulan May dan tanggal 28 May Alhamdulillah abstraknya di accepted. Sampai akhirnya berangkat untuk presentasi penelitian di Oktober,” tuturnya.
Sempat merasakan banyak keraguan dan merasa tidak percaya diri, dia berterimakasih kepada keluarga dan teman temannya yang ikut berperan memberikan semangat kepadanya hingga mendapatkan penghargaan sebagai Best Presenter.
“Saya juga sempat ga percaya diri, tapi pas itu saya coba bertemu dengan teman-teman dekat saya untuk diskusi sejenak. Terima kasih tentunya buat teman-teman dan keluarga karena kehadirannya saat itu benar-benar berarti bagi saya sampai bisa dapat Best Presenter. Saat pengumuman, saya gak duga sama sekali dapat predikat best presenter karena ini pengalaman konferesi penelitian perdana saya dan banyak juga presenter lain dengan latar belakang luar biasa,” ucapnya.
Dia mengaku kegiatan ini membuka wawasannya terkait komunikasi kebencanaan dan kesehatan dan banyak bertemu dengan peneliti dan praktisi dari berbagai daerah dan latar belakang yang berbeda.
“Kemudian karena kegiatan ini juga ada workshopnya, saya benar-benar belajar banyak hal dari pemateri para praktisi yang profesional yang didatangkan berskala nasional dan internasional.”tutupnya.[]
Editor: Refly Nofril