Safinaz Olvia | DETaK
Darussalam – Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (Himatelogi) Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK) mengadakan pelatihan pembuatan sabun Eco Enzyme dengan tema “Sabun Keren Tanpa Nyampah”. Pemateri pada pelatihan tersebut yaitu Febriani, Tim Greenmetric PPLH-SDA USK. Pelatihan ini diadakan pada hari Minggu, 13 November 2022, pukul 09.00 WIB di Multi Purpose Room Fakultas Pertanian USK.
Ketua panitia, Zahid Rasya Hidayat menyatakan bahwa pelatihan ini diadakan bertujuan untuk mewadahi dan mengedukasi mahasiswa dalam pengelolaan sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat dan berdaya guna. Pelatihan dibuka oleh Nasrullah, selaku Ketua Pembina Himpunan Mahasiswa Agroteknologi.
“Kegiatan ini kami buat berangkat dari keresahan kami sebagai para pemuda mengenai isu lingkungan dimana menurut data, Indonesia menyumbangkan sampah 64 juta ton sampah yang mana 60 persennya itu, merupakan sampah organik. Berangkat dari situ, kami Departemen Kewirausahaan terketuk untuk mewadahi dan mengedukasi para mahasiswa dalam mengelola sampah organik ini menjadi sesuatu yang bermanfaat, agar mahasiswa dapat berkontribusi dalam pengurangan atau pemanfaatan sampah organik menjadi sesuatu yang berdaya guna dan unggul dari produk-produk ilmiah,” ungkap Zahid.
M. Firdaus, selaku Ketua Umum Himatelogi menambahkan bahwa pelatihan tersebut merupakan inovasi-inovasi yang berguna bagi masyarakat dan sebagai bentuk pengabdian dari mahasiswa pertanian kepada masyarakat.
“Serta memberikan sebuah inovasi sekiranya yang dimana nantinya akan berguna bagi masyarakat banyak, inilah bentuk pengabdian dari pada kami mahasiswa pertanian kepada masyarakat, untuk inovasi-inovasi yang berguna bagi masyarakat banyak dan menguntungkan bagi semua kalangan. Harapannya nanti teman-teman sekalian bisa mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dan mengambil ilmu, sekiranya apa yang didapatkan dikegiatan ini bisa diterapkan ke masyarakat,” jelasnya.
Pemateri pelatihan, Febriani pada saat memaparkan materi mengatakan bahwa saat ini slogan yang digunakan adalah gaya hidup minim sampah bukan lagi buanglah sampah pada tempatnya.
“Kita mencoba hidup kita dengan gaya minim sampah, kalau dulu itu slogannya buanglah sampah pada tempatnya. Sekarang sloganya gak itu lagi, bagaimana kita hidup dengan sedikit sampah, itulah yang kita coba sekarang terapkan dalam kehidupan kita,” ujarnya.
Pelatihan berjalan dengan lancar peserta juga antusias ketika bertanya kepada pemateri, salah satunya peserta bernama Wahyu Ananda menanyakan mengenai Eco Enzyme dikalangan masyarakat, dan dijelaskan dengan baik oleh pemateri.
“Eco Enzyme ini ditempat kita belum memasyarakat dengan baik, saat ini kami tim PPLH sedang mencoba membuat formula Eco Enzyme dengan terukur misalnya sampah apa saja, kemudian kita juga buat riset, karena kita sudah banyak formula sendiri dari formula itu harapannya akan bisa kepakai di institusi yang ada di USK ini nantinya,” ujar pemateri. []
Editor: Muhammad Abdul Hidayat