Beranda Siaran Pers Gelar Webinar Perdana, Prodi Ilmu Pemerintahan Hadirkan Mediator dari US

Gelar Webinar Perdana, Prodi Ilmu Pemerintahan Hadirkan Mediator dari US

BERBAGI
(Dok. Panitia)

Siaran Pers | DETaK

Banda Aceh- Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala (USK) menyelenggarakan Webinar Series pertama dengan tema “Comparing Local Governmet Systems Across Countries: What We Can Learn For Local Development?” pada Kamis, 25 Maret 2021.

Acara dipandu oleh Saddam Rassanjani, selaku dosen Ilmu Pemerintahan FISIP USK dan turut menghadirkan seorang Professional Mediator dari Amerika Serikat yaitu Lailul Ikram. Disiarkan melalui aplikasi Zoom Meeting, webinar ini diikuti oleh 302 peserta dari seluruh Indonesia.

Iklan Souvenir DETaK

Afrijal selaku Ketua Panitia yang juga merupakan Dosen Ilmu Pemerintahan menyatakan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap ini bukan webinar pertama dan terakhir, karena selanjutnya akan ada webinar-webinar series lanjutan yang akan menghadirkan narasumber berkelas dari nasional hingga mancanegara. Minimal satu bulan ada satu kali webinar.

Adapun seminar diawali dengan pemaparan narasumber yang mendiskusikan mengenai Comparing Local Government di US atau Amerika dan Indonesia (khususnya Aceh), dengan memaparkan dan membandingkan kiprah Walikota yang pernah menjabat di New York seperti David Dinkins dan Bill De Blasios’s, dan Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dan Aminullah Usman.

Pemateri juga banyak membahas terkait perekonomian masyarakat dan pengetasan kemiskinan di Aceh. Kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab dengan peserta yang sangat antusias dan bertanya terkait pemaparan materi tersebut.

Kegiatan ini ditutup oleh pemateri dengan menyampaikan kutipan dari Leymah Gbowee seorang aktivis perdamaian dan Ban Ki Moon mantan sekretaris jenderal PBB, yang intinya, “Kita manusia bertanggung jawab atas planet ini, kemajuan ekonomi dan kesejahteraan adalah tanggung jawab bersama, jadi tidak perlu menunggu juru selamat untuk melakukan perubahan, karna kita semua adalah juru selamat itu sendiri.”[]

Editor: Della Novia Sandra