Puisi | DETaK
Jinggaku melunglai melayu di bola matamu
Kau tatap pilu saat aku mulai merapuh
Bulir rasa perlahan mengucur di dinding sanubarimu
Penuh haru penuh deru
Kala kelam membawaku berlalu
Tapi tenanglah
Esok aku akan kembali… di laut rindumu
Tapi akankah kau masih mau menatapku
Menanti hingga aku tiba
Walau nanti aku akan tetap mengucapkan “sampai jumpa”
Entahlah aku tak tahu
Yang hanya aku mau… kau istirahat
Jangan tambah luka
Kau terlalu lelah merindu
Dan telah ku seka awan itu
Agar terang purnamamu
Agar lelapkan mimpimu
Hingga kau terlupa dan terlepas
Dari deru dera yang kau rasa
Dari rasa perih yang kau bawa
Penulis adalah Aprizalmi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan ilmu komunikasi.
Editor: Nurul Hasanah