Aisya Syahira | DETaK
Darussalam-Komisi Pemilihan Raya (KPR) Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar debat calon Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) USK periode 2024 pada Minggu, 28 Januari 2024 di Gedung AAC Dayan Dawood dengan tema “Mewujudkan Kandidat Badan Eksekutif Mahasiswa yang Berwawasan Luas, Berintegritas, Inovatif dan Kreatif serta Berkontritif dalam Memajukan Univeristas Syiah Kuala di Era Digitalisasi” pada pukul 14.50 WIB s.d. 18.00 WIB.
Debat ini dihadiri oleh paslon 01 (Samuda Rata-Amrul Hidayat) dan paslon 02 (Muhammad Jasir Akram-Muhammad Zharfan), serta didampingi oleh 3 panelis yang merupakan akademisi USK yaitu Muhammad Yasar, Basri Effendi dan Maimun serta Timses (Tim sukses) dari kedua paslon.
Samuda Rata dan Amrul Hidayat, pasangan calon 01 memiliki visi “Terwujudnya BEM USK yang responsif, sulotif serta menjadi pelopor kebutuhan dan kepentingan mahasiswa dengan berdasarkan nilai-nilai kemahasiswaan dengan asas tridharma perguruan tinggi.”
Lebih lanjut dalam closing statement, pasangan ini menyatakan perihal mengenai aspek yang harus ditanamkan mahasiswa untuk mendorong keunggulan USK seperti modal dalam bekerja, kreatif dalam berkarya dan dominan dalam mengabdi.
“Oleh karena itu ketika kita mahasiswa sebagai kaum intelektual yang mengemban amanah harus memaksimalkan amanah tersebut semaksimal-maksimalnya. Sebagaimana mahasiswa harus menanamkan dalam dirinya yaitu modal dalam bekerja, kreatif dalam berkarya dan dominan dalam mengabdi. Apabila tiga aspek tersebut tidak ditanamkan mahasiswa, maka tidak dapat mendorong keunggulan dari USK itu sendiri. USK bersatu, USK maju,” tutur Amrul.
Sedangkan pasangan calon nomor urut 02 Muhammad Jasir Akram dan Muhammad Zharfan memiliki visi “BEM USK sebagai ruang integrasi gagasan, aksi, dan pengabdian untuk memberi kebermanfaatan bagi kampus Aceh, dan Indonesia.”
Sementara itu, paslon 02 mengutip pernyataan Sokrates mengenai bagaimana tidak ada kebenaran yang mutlak di negeri ini dan mereka kaitkan hal ini untuk bagaimana USK ke depannya.
“Sokrates pernah menuliskan dalam bukunya, akal adalah alat untuk menentukan kebenaran karena tidak ada kebenaran yang mutlak di negeri ini. Oleh karena itu, solusi terbaik akan hal itu, ayo pikirkan kebenaran tersebut untuk bagaimana selanjutnya arah USK akan kita bawa ke depan. Oleh karena itu kami mengajak teman-teman mari pijarkan USK, berpijar untuk USK,” jelas Jasir.
Editor: Masya Pratiwi