Fitri Ramadina, Nisa Makrufa | DETaK
Darussalam – Sebanyak 151 mahasiswa asrama penerima KIP-Kuliah (Kartu Indonesia Pintar Kuliah) Universitas Syiah Kuala (USK) dikonfimasi positif Covid-19 hingga 15 Februari 2022. Saat ini, mahasiswa yang terpapar positif Covid-19 sedang menjalani isolasi terpisah di tiga Gedung Asrama yaitu Kopma A, Blok PPG, dan Rusun Kantor.
Amiruddin, Kepala Asrama USK memberikan keterangan bahwa hingga saat ini belum ada mahasiswa yang dinyatakan sembuh, namun pihak USK akan melakukan beberapa tindakan secara rutin untuk mahasiswa yang terpapar positif Covid-19.
“Untuk saat ini jumlah mahasiswa yang positif Covid-19 masih sama, belum ada yang dinyatakan sembuh atau negatif, akan tetapi tes swab antigen akan rutin dilaksanankan selama 3 hari sekali dan itu kami fasilitasi jadi gratis,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Amiruddin menjelaskan bahwa pihaknya akan memberikan beberapa fasilitas untuk mempercepat kesembuhan mahasiswa yang terpapar Covid-19. Seperti suplai makanan, obat-obatan dan mendatangkan dokter secara rutin setiap harinya dari klinik USK.
“Makanan akan terus kami fasilitasi, sebagai bentuk tindakan sementara agar tidak panik, kemudian kami juga mendatangkan dokter dari klinik USK. Jadi kami membuat klinik asrama, nantinya setiap jam 9 pagi akan ada 2 dokter yang datang ke asrama untuk pemeriksaan rutin,” jelasnya.
Amiruddin juga menjelaskan bahwa pihaknya akan meminta Rumah Sakit USK agar membuka klinik di asrama agar memudahkan proses penyembuhan apabila nanti ada mahasiswa yang membutuhkan penanganan secara intensif.
“Saya inisiatif memohon kepada pihak Rumah Sakit USK untuk membuka klinik di sini (asrama), karena kondisinya juga tidak mungkin jika saya membawa anak-anak ini ke sana atau ambulan yang bolak-balik. Tapi untuk jaga-jaga kami sudah menyiapkan ambulan yang bisa dihubungi 24 jam jika ada anak-anak yang membutuhkan penanganan intensif lanjutan. Fasilitas lainnya, kami juga menyiapkan obat-obatan,” ujarnya.
Terakhir ia menerangkan bahwa jika mahasiswa yang sudah dinyatakan negatif dan sudah mampu menjalankan aktivitas seperti biasanya maka akan diizinkan untuk keluar dari gedung isolasi. “Jika sudah ada yang dinyatakan negatif maka akan kami izinkan keluar dari asrama (gedung isolasi),” tutupnya. []
Editor: Sahida Purnama