Beranda Headline Nama Calon DPM Salah Ketik di Surat Suara

Nama Calon DPM Salah Ketik di Surat Suara

BERBAGI
Ilustrasi pemira Unsyiah 2019. (Arie Mawardi/DETaK. 17/12/2019)

Rahma Hadidah [AM] | DETaK

Darussalam- Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mengadakan Pemilihan Raya (Pemira) 2019 di aula kampus FMIPA Unsyiah pada Selasa, 17 Desember 2019.

Ketua Komisi Pemilihan Raya (KPR) Muhammad Afdal mengatakan ada sedikit kendala, karena terdapat kesalahan nama pada salah satu calon Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) nomor urut 4 yang berasal dari FMIPA.

Iklan Souvenir DETaK

“Ada kendala di DPMU, di calon nomor 4 itu seharusnya Nada tapi di surat suaranya ikhlasul amal kalau tidak salah, jadi dari timsesnya komplain untuk ganti nama,” ujar Afdhal.

Meski terdapat kesalahan nama pada kandidat 4 proses pemilihan tetap dilangsungkan karena jika dilakukan perubahan pada nama kandidat yang salah maka pemilihan tidak bisa dilakukan pada hari yang telah ditetapkan, selasa 17 Desember 2019.

“Jadi solusinya setiap orang yang memilih akan diberitahukan saat registrasi bahwa nomor urut 4 salah nama,” ujar ketua KPR FMIPA.

Menurut pernyataan Muhammad Afdal tim sukses Nada sudah bisa menerima hal itu namun mereka tetap meminta surat pernyataan dari KPR Unsyiah.

“Menurut saya itu bukan kesalahan yang sedikit, itu kesalahan yang sangat fatal. Harusnya pihak KPR bisa mengantisipasi itu dari awal tapi kita bisa lihat pihak KPR tidak siap untuk melaksanakan pemira tahun ini,” Ujar Nada, calon DPMU yang namanya salah diketik pada surat suara pemira.

Ia merasa kecewa dengan kekeliruan yang terjadi, Nada menginginkan pihak KPRF menindaklanjuti hal ini agar pihak KPR Unsyiah mengeluarkan surat pernyataan yang berisikan hal tersebut adalah murni kesalahan KPR Unsyiah dan tidak akan ada pengurangan angka walaupun ada kesalahan pada namanya.

Hingga berita ini diturunkan pihak KPR belum mengeluarkan surat pernyataan terkait kesalahan tersebut.

“Padahal kami menginginkan surat pernyataan itu ada sebelum penghitungan suara dilakukan,” tutup Nada.

Muhammad Reyfandi, ketua KPR Unsyiah saat ditemui oleh tim DETaK Unsyiah mengatakan bahwa pihak KPR sudah memberikan opsi dengan mencoret nama yang salah dengan nama kandidat yang sebenarnya saat proses registrasi berlangsung.

Terkait surat yang diminta oleh pihak yang bersangkutan dia mengatakan nanti akan diurus oleh pihak KPR karena saat ini mereka masih disibukkan dengan penghitungan suara yang masih berlangsung.

“InsyaAllah nanti diberikan,” tutupnya. [*]

Editor : Missanur Refasesa