Muhammad Abdul Hidayat | DETaK
Banda Aceh – Sehubungan dengan terjadinya perubahan kurikulum, Universitas Syiah Kuala (USK) membuat kebijakan dengan mengakui program UP3AI sebagai mata kuliah non SKS yang nilainya akan dimuat di dalam transkrip nilai mahasiswa. Hal ini diungkapkan oleh ketua LP3M USK, Adlim, yang diwawancarai pada hari Kamis, 2 September 2021 melalui Zoom Meeting.
“UP3AI kan kegiatan non SKS yang diambil oleh mahasiswa sebelum mengambil mata kuliah agama. Nah, ini sudah diubah namanya menjadi mata kuliah pembinaan karakter dan non SKS,” ujarnya.
Ia melanjutkan mata kuliah ini akan dinamai sebagai Pembinaan Karakter yang terdiri atas Pembinaan Karakter I di semester 1 dan Pembinaan Karakter II di semester 2.
“Ada dua itu, pembinaan karakter satu dan pembinaan karakter dua yang ada di semester satu dan dua. Itu wajib diambil oleh semua mahasiswa agar nanti bisa memprogramkan mata kuliah pendidikan agama.”
Untuk pelaksanaan mata kuliah ini sendiri persis sama seperti kegiatan UP3AI sebelumnya, yaitu tetap diajarkan oleh seorang mentor dari kalangan mahasiswa tingkat atas yang telah melalui proses seleksi dan pelatihan sebelumnya.
Menurut Adlim, meskipun dianggap sebagai mata kuliah non SKS, tetapi hal ini tidak mengubah status inti dari program UP3AI sebelumnya, yakni sebagai program wajib yang harus diambil oleh mahasiswa agar dapat mengambil mata kuliah Pendidikan Agama di semester berikutnya.
Nilai dari program UP3AI atau sekarang lebih dikenal dengan nama mata kuliah Pembinaan Karakter akan berperan penting dalam menentukan nilai mata kuliah Pendidikan Agama. Hal ini disebabkan nilai yang dihasilkan nantinya akan menjadi penyumbang 50 persen dari keseluruhan nilai mata kuliah Pendidikan Agama yang dikalkulasikan. []
Editor: Sahida Purnama