Beranda Headline Tanggapan Mahasiswa Baru Terkait Keefektifan Pakarmaru 2019

[Infografik] Tanggapan Mahasiswa Baru Terkait Keefektifan Pakarmaru 2019

BERBAGI
Tanggapan Mahasiswa Baru Mengenai Pakarmaru 2019

Tim Riset dan Data | DETaK

Darussalam– Sebanyak 6.440 mahasiswa baru Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mengikuti kegiatan Pembinaan Akademik dan Karakter Mahasiswa Baru (Pakarmaru). Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 29 Agustus s.d. 01 September 2019. Sesuai dengan namanya Pakarmaru, kegiatan ini ditujukan untuk membangun akademik dan karakter mahasiswa baru agar mampu bersaing di dunia perkuliahan.

Untuk mengetahui, apakah kegiatan pakamaru sudah mencapai tujuannya, Tim Riset dan Data UKM Pers DETaK melakukan survei Pakarmaru 2019. Survei ini dibagikan secara online dan dikhususkan bagi mahasiswa baru angkatan 2019. Responden diharuskan mengisi kuesioner yang berisi 7 pertanyaan, kuesioner ini dibagikan pada tanggal 29 Agustus sore hingga 01 Agustus 2019. Sebanyak 144 orang responden mengisi kuisioner dan hasil yang diperoleh dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Tanggapan Mahasiswa Baru Mengenai Pakarmaru 2019
Iklan Souvenir DETaK

Untuk pertanyaan “Apakah menurutmu Pakarmaru itu penting?”. Dari 144 responden, 142 responden menjawab Ya, Pakarmaru itu penting untuk diadakan, dengan alasan sebagai mahasiswa baru (maba) tentu memerlukan Pakarmaru agar dapat membantu mereka mengetahui informasi, pembentukan karakter, mengenal kampus, mendapatkan ilmu, bersilaturrahmi dan memenuhi syarat kelulusan. Sebanyak 62 orang berpendapat Pakarmaru itu penting, karena Pakarmaru sebagai media mereka untuk mengenal kampus dan memperoleh informasi seputar kampus, dan 33 orang mengatakan Pakarmaru penting untuk pembentukan karakter mahasiswa baru.

Pertanyaan selanjutnya, “Apakah kamu merasa Pakarmaru akan bermanfaat dalam dunia perkuliahan?”. Dari 144 responden, 142 responden menjawab Ya, alasannya karena materi yang diberikan berhubungan dengan perkuliahan, seperti bagaimana cara beradaptasi dengan lingkungan dan bersosialisasi, juga karena mengikuti kegiatan Pakarmaru merupakan salah satu syarat kelulusan.

Selanjutnya untuk pertanyaan, “Menurutmu, sudah benarkah metode Pakarmaru sebagai pengenalan kampus?” 139 responden menjawab Ya, dikarenakan dalam kegiatan ini mahasiswa baru dikenalkan dengan Rektor dan Bagian Akademik lainnya, serta organisasi yang ada di kampus. Kemudian materi yang disampaikan juga tidak lain dari pembinaan akademik dan pembentukan karakter mahasiswa baru. Namun, masih ada minoritas yang merasa bahwa metode Pakarmaru yang dilakukan masih belum tepat. 5 orang dari 144 orang responden berpendapat bahwa metode Pakarmaru masih tidak menarik yang terkadang mengakibatkan mahasiswa itu sendiri acuh tak acuh  dan merasa bosan, sehingga pada akhirnya tidak mendengar informasi yang disampaikan.

Terakhir sebagai penutup, Tim Riset dan Data UKM Pers DETaK juga meminta kritik dan saran adik-adik mahasiswa baru untuk kegiatan Pakarmaru kedepannya. Mayoritas responden menginginkan Pakarmaru yang lebih baik lagi terutama dari segi kenyamanan dan penyebaran informasinya. Berikut ini dipaparkan beberapa kritik dan saran untuk Pakarmaru yang dirangkum oleh Tim Riset dan Data UKM Pers DETaK Unsyiah:

“Sebenarnya kegiatan ini bagus ya, tapi karena mahasiswanya terlalu banyak sehingga barisan yang paling belakang kurang bisa menyimak materinya karena terlalu jauh dengan pemateri,”

“Semoga kedepannya Pakarmaru bisa diisi dengan kegiatan yang seru jadi enggak cepat bosan,”

“Seharusnya penyampaian informasi diadakan di dalam gedung atau ruang tertutup, dan dilakukan pengabsenan sehingga mahasiswa lebih terarah dan teratur,”

“Sepertinya lebih baik mahasiswa dianjurkan membawa tas sendiri dan bekal pribadi agar mengurangi sampah yang ada,”

“Mungkin bisa lebih baik lagi, karena Pakarmaru itu penting untuk mahasiswa baru,”

“Ketika Pakarmaru, semoga seluruh pihak dapat menjaga ketertiban terutama panitia yang di belakang, semoga Pakarmaru tahun depan lebih baik lagi,”

“Semoga sesi tanya-jawab bisa diperpanjang lagi,”

“Sangat bagus, pesan-pesan yang disampaikan pun sangat bermanfaat,”

“Sesekali dalam menyimak materi, kita merasa bosan. Sesekali diselingi dengan hiburan agar mahasiswa tidak cepat bosan dengan materi,”

“Semoga kedepannya disediakan bangku atau alas duduk jika diadakan di luar ruangan,”

“Jangan kelamaan, lebih baik di ruangan AC. Tahun depan di AAC.”[]

Editor: Cut Siti Raihan