Badriatul istiqamah | DETaK
Darussalam– Asrama mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) atau lebih dikenal dengan asrama Bidikmisi Unsyiah, adalah tempat tinggal sementara bagi para penerima beasiswa Bidikmisi selama setahun dari keseluruhan jumlah masa studi yang mereka tempuh.
Selain mahasiswa bidikmisi, mahasiswa yang berasal dari luar kota serta internasional juga bertempat tinggal di sana. Ada dua gedung kosong dari total tiga belas gedung yang berada di dalam kompleks asrama, dengan halaman yang cukup luas disertai dengan musala.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Unsyiah, Amiruddin mengatakan bahwa gedung yang kosong itu adalah Gedung Koperasi Mahasiswa (Kopma) A dan Rusun 2 Unsyiah, serta beberapa kamar yang terdapat di gedung Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Semua hal ini berkaitan dengan fungsi serta kecukupan fasilitas dari masing-masing gedung tersebut.
“Ini bukan karena gedung tersebut tidak bisa ditempati, gedung kosong seperti Gedung Kopma A itu sebenarnya sudah siap dan bisa digunakan. Hanya saja, kelengkapan dan fasilitas di dalamnya yang belum memadai, seperti kasur dan ranjang. Karena kan tidak mungkin jika mahasiswa sendiri yang menyiapkan kasur ke asrama. Tentu hal ini masih dalam proses penyiapan, tapi jika seandainya ditanya apakah gedung tersebut sudah layak dihuni? Jawabannya iya. Karena gedung tersebut telah direhabilitasi sedemikin rupa untuk ditempati mahasiswa Bidikmisi,” jelas Amir saat ditemui oleh pewarta www.detakusk.com, Kamis, 12 Maret 2020.
Perihal Gedung Rusun 2 Unsyiah yang juga masih kosong sampai sekarang, ternyata sengaja dikosongkan karena Gedung Rusun 2 bukan diperuntukkan bagi mahasiswa Bidikmisi. Gedung tersebut digunakan sebagai tempat menerima mahasiswa tamu dan pertukaran pelajar. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari pengadaan fasilitas untuk melayani, dan memberikan tempat tinggal bagi mereka yang menempuh pendidikan di Unsyiah.
“Gedung Rusun A sengaja disiapkan untuk menampung mahasiswa tamu dan pertukaran pelajar. Contohnya, karena kan tidak mungkin jika seandainya mahasiswa pertukaran tersebut diselipkan ke dalam gedung mahasiswa Bidikmisi, sehingga butuh gedung khusus bagi mereka. Jika sewaktu- waktu mereka datang, kita telah memiliki persiapan,” paparnya.
Dari 2.163 mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi tahun 2019, 100% dari penerima beasiswa tersebut telah menempati asrama. Sedangkan dari angkatan 2018, 50% atau sekitar 200 orang di antaranya belum menempati asrama hingga saat ini. Ini dikarenakan menunggu gedung Koperasi Mahasiswa (Kopma) A yang akan tersedia kelengkapannya di tahun 2021.
Gedung lain yang memiliki fungsi khusus adalah gedung asrama PPG. Gedung ini sebenarnya diperuntukkan bagi mahasiswa yang melanjutkan Program Pendikan Profesi Guru (PPG). Namun, gedung tersebut tidak digunakan oleh mahasiswa PPG, karena untuk saat ini progam tesebut belum dibuka. Oleh karena itu, asrama PPG ditempati oleh mahasiswa internasional khusus putri. Meski begitu, terlihat beberapa kamar di gedung tersebut masih dalam keadaan kosong.[]
Editor: Sri Elmanita S.