Rinatul Mauzirah | DETaK
Darussalam- Selama ini, banyak mahasiswa yang menganggap bahwa Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) didirikan hanya untuk mempertahankan eksistensi. Tim detakusk.com mencoba mengonfirmasi hal tersebut ke gedung IKA Unsyiah pada Rabu, 13 Februari 2019, dan kemudian tidak ditemukan aktivitas yang berarti berkaitan dengan IKA Unsyiah.
Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni, M. Nasir Ibrahim, menyatakan bahwa semua visi dan misi pada saat awal dibentuknya IKA Unsyiah masih belum optimal berjalan dan akan terus berkembang secara bertahap.
“IKA sendiri masih terus mengalami perkembangan secara perlahan, kami harap kedepannya IKA dapat berfungsi lebih optimal lagi,” ungkapnya saat ditemui di kantor Biro Kemahasiswaan pada Senin, 25 Februari 2019.
IKA merupakan suatu tempat yang digunakan untuk menghimpun seluruh alumni Unsyiah yang sudah tersebar ke berbagai kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Namun, kehadiran IKA bagi mahasiswa Unsyiah sendiri cukup memprihatinkan. Banyak mahasiswa Unsyiah yang masih minim pengetahuannya tentang IKA. Sebagian dari mahasiswa hanya mengetahui letak gedung IKA, tetapi tidak tahu apa peran dan fungsi IKA. Sementara yang lainnya, bahkan belum pernah mendengar IKA.
Seperti salah satu mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), Eliza Yanti, mengungkapkan bahwa dirinya belum tahu apa fungsi dan peran IKA di Unsyiah.
“Saya mau bertemu dosen wali di IKA, mengenai fungsi IKA lebih detil saya juga masih bingung,” jelasnya.
Nasir mengatakan bahwasanya keberadaan IKA memberikan kontribusi dalam pengakreditasian Unsyiah yang memperoleh peringkat A. Hal ini tentu saja tidak lepas dari bantuan para alumni Unsyiah yang masih memberikan kontribusinya terhadap Unsyiah.[]
Editor: C. Siti Raihan