Beranda Headline Belum Ada Panduan Lanjutan Verifikasi Penerima KIP-K di Perguruan Tinggi

Belum Ada Panduan Lanjutan Verifikasi Penerima KIP-K di Perguruan Tinggi

BERBAGI
Ilustrasi (Smber: Google)

Rizky Filiyanda Lhokitasari | DETaK

Darussalam– Berdasarkan data Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), sebanyak 1.883 siswa lulus melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Unsyiah dari total 10.671 pendaftar. Dari jumlah tersebut, terdapat 597 siswa yang merupakan pemilik KIP Kuliah. Seperti diketahui, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah ini merupakan program baru pemerintahan untuk menyempurnakan atau program pengganti beasiswa Bidikmisi.

Mustafa, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni Unsyiah menuturkan bahwa program ini ditangani langsung oleh pemerintah.

Iklan Souvenir DETaK

“Jadi begini, yang saya ketahui, KIP-K itu kan program yang ditangani langsung oleh pemerintah. Bagi yang sudah memiliki kartu bisa langsung ditunjukkan saat membeli formulir, dan gratis. KIP ini dimulai sejak dari sekolah dasar,” ujarnya.

Namun, sejauh ini belum ada panduan dari pusat mengenai tindakan lanjutan terkait verifikasi yang harus dilakukan oleh pihak Universitas ketika sudah menerima peserta KIP-K. Akan tetapi jika nantinya ditemukan peserta yang kurang layak, maka pihak Biro Kemahasiswaan dan Alumni, Mustafa, mengatakan akan melakukan verifikasi ulang.

“Nah nanti apabila dalam perjalanan dilihat ada yang kurang layak akan kita verifikasi ulang. Tapi, untuk jelasnya SK dari kementerian ini kan belum ke kita gitu, sehingga belum ada panduan baku dari pusat. Jadi memang, untuk tahun ini penerimaannya dari KIP K,” ujar Mustafa.

Hairul, Kepala Sub Bagian Pelayanan dan Kesejahteraan mahasiswa yang menangani masalah beasiswa menambahkan peserta KIP-K yang lulus sudah melalui verifikasi data sehingga bisa dinyatakan lulus di Unsyiah.

“KIP-K itu kita  memverifikasi datanya, tapi untuk panduan sampai sekarang belum ada. Penjelasan Ainun Na’im, Kemendikbud sudah ada, tapi buku panduannya belum. Mungkin terkendala karena adanya musibah pandemi ini. Jadi belum bisa kami mengatakan ini itu yang lebih lanjut lagi,” kata Hairul. [*]

Editor: Missanur Refasesa