Beranda Headline ALSA Adakan Diskusi Terkait Kelompok Bersenjata Din Minimi

ALSA Adakan Diskusi Terkait Kelompok Bersenjata Din Minimi

BERBAGI
Diskusi terkait penanganan kelompok bersenjata di Aceh dan Hak Asasi Manusia (HAM) di Aula Fakultas Hukum (FH) Unsyiah (Fajar/DETaK)

M. Fajarli Iqbal | DETaK

Darussalam – Asian Law Student Association (ALSA) mengadakan diskusi terkait kelompok bersenjata yang ada di Aceh. Diskusi itu mengangkat tema “Penertiban Kelompok Bersenjata dalam Bingkai HAM” itu dilaksanakan di Aula Fakultas Hukum Unsyiah, Senin, 21 September 2015.

“Ya, ini adalah salah satu agenda ALSA, yaitu mengadvokasi isu-isu hangat terkait hukum dan sosial yang beredar di masyarakat,” ucap Ade Mulya selaku director of ALSA local chapter Unsyiah saat ditemui www.detakusk.com.

Iklan Souvenir DETaK

Diskusi tersebut menghadirkan berbagai elemen seperti perwakilan dari pihak kepolisian, akademisi, aktivis HAM dan mahasiswa. Acara tersebut diadakan untuk melihat kasus penanganan kelompok bersenjata yang ada di Aceh, salah satunya terkait penembakan Beurijuk yang merupakan salah seorang anggota Din Minimi oleh polisi beberapa waktu lalu.

“Kita ingin tahu bagaimana keadaan sebenarnya dari kasus penanganan kelompok bersenjata di Aceh, jangan asal tembak, tidak ada pengadilan berjalan yang bisa memutuskan perkara di jalanan,” kata Ketua BEM Fakultas Hukum Unsyiah, Muhammad Aqil, dalam kegiatan tersebut.

Seperti diketahui, Beurijuek (nama panggilan) merupakan salah satu anggota Din Minimi yang ditembak di SPBU kawasan Batuphat oleh pihak kepolisian pada Kamis, 27 Agustus 2015, usai siang. Tindakan polisi ini kemudian menuai pro dan kontra dari publik. Pasalnya ada yang menyebutkan tersangka saat itu tidak membawa senjata saat “dilumpuhkan” dan korban juga dikabarkan sudah menyerahkan diri pada pihak kepolisian.[]

Editor: Masridho Rambey