Anggita Rezki Amelia | DETaK
Banda Aceh- “Kebijakan ini adalah kebijakan yang tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat,” kata Akmal, koordinator lapangan (Korlap) Gerakan Mahasiswa Pembebasan (Gema) Kota Banda Aceh, Jum’at (3/05/2013). Akmal mengatakan, aksi ini merupakan aksi damai untuk menolak pencabutan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). “Kita anggap kebijakan ini adalah kebijakan yang zalim,” terangnya.
Aksi yang berlangsung di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) itu diikuti oleh 15 orang mahasiswa yang tergabung dalam Gema, “Ini aksi gabungan mahasiswa dari Unsyiah, IAIN Arraniry, Universitas Serambi Mekkah (USM), dan Universitas Muhammaddiyah (Unmuha),” ungkapnya.
Aksi tersebut berisi tentang penolakan pencabutan BBM yang direncanakan pemerintah pusat pada Mei 2013. Dari pantauan detakusk.com, Gema juga membagi-bagikan selebaran berisi pernyataan sikap mereka untuk menolak pencabutan subsidi BBM. Dalam pernyataan tersebut, Gema mengecam tentang rezim presiden SBY yang menurut mereka neoliberal.
Untuk Gema sendiri, kata Akmal, ini merupakan aksi pertama kali mereka di depan gedung DPRA. “Karena sebelumnya aksi kami sering di kampus,” kata Akmal. Dalam aksi tersebut, Gema akan melakukan orasi hingga ke masjid baiturrahman, “Lalu membubarkan diri disana,” tutupnya.[]