Artikel | DETaK
Hidup merupakan sebuah perjalanan yang amat-amat panjang penuh dengan liku-liku kebaikan dan keburukan yang banyak menghabiskan waktu dan pengorbanan. Seumpama arah jarum jam berdenting yang tidak akan kembali walau itu sedetik. Berusaha dari sekarang dengan sekuat kemampuan untuk menjadikan harapan yang kita inginkan dapat kita petik, kita gapai dan kita rasakan manisnya di suatu saat nanti.
Tapi apa yang daya dan upaya jika yang kita impikan, yang kita dambakan dan yang kita cita-citakan tidak sesuai dengan fakta dan kenyataan. Apakah kita harus menangisi, menyesali semua itu dan mengatakan bahwa tuhan itu tidak adil. sekarang ini banyak dari kita yang tanpa kita sadari merasa tidak puas dengan keputusan yang telah di berikan oleh Allah kepada kita manusia selaku hamba dan Allah sebagai rabbilalamiin..
Ketidaksesuaian antara harapan dan realita bukan hanya di kalangan tertentu, akan tetapi ke seluruh kalangan baik itu yang berlatar belakang sebagai buruh, pengamen, pejabat, orang awam, orang intelektual, orang tua, anak muda, dan lainnya.
Seperti Mahasiswa misalnya, mahasiswa adalah sosok yang identic dengan hal ini karena mayoritas mahasiswa/i mengatur segala sesuatunya untuk memperhitungkan hasil jerih payah dengan hasil yang akan di capai, misalnya sebelum masuk kuliah mahasiswa sering menargetkan agar nilai yang di dapat pada semester ini harus tinggi dan harus lebih baik dari semester yang sudah-sudah dengan membuat hasil-hasil prediksi nilai yang akan di raih dan dengan semangat bagai “super hero” mulailah bergerak untuk mulai belajar siang dan malam, pagi dan petang ada yang di hapal di dalam dan luar kepala dengan tujuan hanyalah untuk mencapai nilai tinggi sesuai dengan yang di harapkan.
Setelah hasil final keluar dengan semangat, mulai membuka hasil jerih payahnya selama ini, dengan harapan sesuai prediksi sebelum masuk kuliah. akan tetapi apa yang terjadi nilai yang di prediksi sebelum masuk kuliah tidak sesuai dengan nilai yang di targetkan sebelum masuk kuliah, di sinilah para mahasiswa ada yang sadar dan tidak sadar dengan kekuasaan Allah, mereka merasa tidak sadar karena mereka memandang nilai yang di sesuaikan dengan hasil jerih payah tidak sesuai dengan yang di targetkan dan tidak memandang betapa kuasaanya Allah atas segala sesuatu.
Dari sekian mahasiswa yang tidak sadar akan ketentuan karena ketidaksesuaian target dengan pencapaian, sedikit di antarannya bisa menerima semuannya dengan lapang dada dan akan berusaha lebih giat lagi untuk kedepannya dengan harapan agar lebih baik dan sesuai harapan tentunnya. Ini reaksi ketidak puasan mereka, wahh ini dosen yang salah nih, mengapa tuhan Mengapa… mengapa semua menjadi seperti ini mengapa (lebay), kok bisa yaa (raut muka pucat), ada juga yakin dengan ketentuan Allah “Mungkin apa yang saya impikan dan yang saya harapkan selama ini bukanlah yang terbaik bagi saya dan saya pasrah akan segala ketentuan-Mu ya rabb, karena aku yakin bahwa segala sesuatu yang engkau tentukan dan berikan adalah yang terbaik bagi saya walaupun yang saya dambakan selama ini adalah yang saya impikan tidak kunjung datang, karena saya tahu engkau Maha Bijaksana lagi Kasih Sayang terhadap hamba-Mu. Dan tidak akan engkau berikan kami beban apabila beban itu tidak sanggup bagi kami untuk memikulnya,” melihat reaksi mereka ternyata ketidaksesuain antara harapan dan kenyataan membuat mereka merasa kecewa dan bingung.
Akan tetapi perlu kita sadari bahwa kita hanyalah hamba dari sang pencipta dan dialah yang mengatur segalannya. Mungkin dengan kesemuanya ini ada yang lebih baik yang telah Allah rencanakan kepada kita hambannya. Di sini lah kita di tuntut untuk mensyukuri apa yang ada tanpa putus asa, sesuai dengan lirik lagu di bawah ini walaupun lagu ini sudah tidak sering di dengar oleh telinga, tapi memiliki makna yang dalam. Check it out:
tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi
kita pasti pernah
dapatkan cobaan yang berat
seakan hidup ini
tak ada artinya lagi
syukuri apa yang ada
hidup adalah anugerah
tetap jalani hidup ini
melakukan yang terbaik
tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi
Tuhan pasti kan menunjukkan
kebesaran dan kuasanya
bagi hambanya yang sabar
dan tak kenal putus asa
Iya, dari lirik lagu D’Masiv – Jangan Menyerah yang kita bacakan sekaligus kita dengarkan tadi di atas ada betulnya, kita tidak harus berputus asa walaupun semua keinginan yang kita dambakan tidak searah dengan harapan, akan tetapi semuanya kita jadikan sebagai pembelajaran yang paling berharga dan wajib kita syukuri yang telah terjadi, karena jika kita mensyukuri apa yang telah di berikan oleh allah kepada kita, maka allah akan menambah nikmat tersebut. akan tetapi apabila kita mengingkarinya maka azab Allah sangat lah pedih. jadikan ini sebagai renungan untuk kita semua jangan sedih dengan semua realita hidup karena hidup bukan kita yang mengatur kadang kita bisa di bawah dan kadang juga di atas sama seperti roda yang berputar yang silih berganti. kritis itu di anjurkan kalau memang itu adalah hak, akan tetapi jangan lupa dengan kekuasaan tuhan. Berdoa dan berusaha itu wajib, nilai penting tapi ilmu lebih penting karena dengan ilmulah kita bisa mengembangkan sayap-sayap negeri ini untuk lebih baik lagi kedepannya. Jangan kita jadikan kegagalan sebagai penghambat kita untuk maju akan tetapi jadikanlah hal itu sebagai alat untuk menaiki tangga kesuksesan untuk negeri tercinta Indonesia.[]
Penulis adalah Ridwan, mahasiswa Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Hasil Pertanian Unsyiah angkatan 2013.
Editor: Riska Iwantoni