Artikel | DETaK
Setiap negara memiliki simbol kenegaraan yang penuh makna dan memiliki sejarah yang panjang. Salah satu simbol paling penting adalah bendera nasional. Namun, tidak banyak negara yang memberikan makna dinamis pada posisi warna benderanya. Filipina adalah pengecualian karena negara ini memiliki sejarah unik yaitu ketika bendera nasional dikibarkan dengan warna merah di atas dan biru di bawah, hal itu menandakan bahwa Filipina sedang berada dalam keadaan perang, baik konflik internal maupun eksternal.
Desain dan Simbolisme Bendera Filipina
Bendera Filipina terdiri dari dua bidang warna horizontal: biru di atas dan merah di bawah (dalam keadaan damai), serta segi tiga putih di sisi kiri dengan matahari yang terdapat delapan sinar dan tiga bintang emas di setiap sudut. Warna biru melambangkan perdamaian, kejujuran, dan keadilan; merah melambangkan patriorisme dan keberanian; dan putih mewakili kebebasan, persamaan, dan persaudaraan. Delapan sinar matahari menunjukkan delapan provinsi yang menjadi awalan dari revolusi Filipina 1896 melawan kekuasaan Spanyol, sementara tiga bintang melambangkan tiga kepulauan utama: Luzon, Visayas, dan Mindanao.
Posisi Terbalik: Merah di Atas, Simbol Perang
Hal yang membuat bendera Filipina berbeda dari negara lain adalah makna posisi warnanya. Saat damai, biru berada di atas. Namun dalam keadaan perang posisi ini dibalik, merah di atas dan biru di bawah. Perubahan posisi ini bukan hanya tradisi, tapi juga merupakan bagian dari hukum nasional Filipina. Hal ini diatur secara resmi dalam hukum negara melalui Republic Act No. 8491, atau yang dikenal sebagai Flag and Heraldic Code of the Philippines. Dalam Pasal 10 undang-undang tersebut disebutkan yaitu:
“The flag, if flown from a flagpole, shall have its blue field on top in time of peace and the red field on top in time of war; if in a hanging position, the blue field shall be to the right (left of the observer) in time of peace, and the red field to the right (left of the observer) in time of war.”
(Bendera, jika dikibarkan pada tiang bendera, harus menampilkan warna biru di atas pada masa damai dan warna merah di atas pada masa perang; jika digantung secara vertikal, maka warna biru harus berada di sebelah kanan (kiri dari sudut pandang pengamat) pada masa damai, dan warna merah di sebelah kanan (kiri dari sudut pandang pengamat) pada masa perang.).
Dengan demikian, simbol perubahan posisi warna bendera memiliki dasar hukum yang jelas dan sah secara konstitusional.
Bukti Nyata dan Respons Internasional
Makna simbolis ini menjadi sorotan Internasional pada tahun 2010. Ketika dalam KTT ASEAN-AS di New York, bendera Filipina secara tidak sengaja ditampilkan dalam posisi terbalik dengan warna merah di atas pada latar digital di belakang para pemimpin. Kesalahan ini menimbulkan perhatian karena secara simbolis menunjukkan bahwa Filipina sedang dalam keadaan perang. Pemerintah Amerika Serikat segara meminta maaf dan permintaan tersebut diterima oleh pihak Filipina tanpa menimbulkan ketegangan diplomatik.
Penutup
Tradisi pengibaran bendera Filipina dalam posisi terbalik saat perang adalah simbol unik dari negara ini untuk menyampaikan pesan kepada rakyat dan dunia. Dengan landasan hukum yang kuat dan sejarah perjuangan yang panjang, simbol ini menjadi bagian penting dari identitas nasional Filipina. Ini menunjukkan bahwa sebuah bendera bukan hanya kain berwarna, tetapi juga alat komunikasi yang menggambarkan semangat, kondisi, dan sikap suatu bangsa.
Sumber:
Los Angeles Times. (26 September 2010). U.S. apologizes for upside-down Philippine flag.
Republic Act No. 8491 – Flag and Heraldic Code of the Philippines
Wikipedia. Bendera Filipina
Penulis bernama Khalisha Munabirah, Mahasiswi Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Editor: Amirah Nurlija Zabrina
