Artikel | DETaK
Takjil merupakan suatu istilah umum yang sering kita dengar dan gunakan selama bulan suci Ramadhan. Takjil biasanya digunakan sebagai kata lain untuk macam-macam kudapan yang kita santap sesaat setelah berbuka puasa.
Ada banyak jenis takjil, dari yang asin gurih hingga manis legit dan menyegarkan. Di Indonesia sendiri, setiap daerah memiliki takjil tradisionalnya masing-masing. Apa saja ya? Berikut beberapa di antaranya:
1. Mie Caluk
Diantara banyaknya kudapan mie di Aceh, menu mie satu ini menjadi yang paling populer di Aceh terutama di bulan Ramadhan. Olahan mie sederhana dengan siraman bumbu kacang dan bakwan sayur sebagai pelengkap itu biasanya dijual di pinggir jalan dan harganya relatif murah sehingga banyak orang menggemarinya.
2. Bubur Pedas
Kudapan satu ini merupakan salah satu kudapan yang populer di Medan saat bulan puasa. Bubur pedas dibuat dengan rempah-rempah khas dan biasanya disajikan dengan kentang. wortel, dan toge. Rasanya yang pedas memberi rasa hangat dan nyaman pada tubuh.
3. Es Buto Ijo
Minuman dengan nama unik berasal dari Kediri. Rasanya yang manis dengan berbagai campuran seperti kolang-kaling, kelapa, rumput laut, Mutiara dan kacang hijau membuat minuman satu ini bisa menjadi pilihan sebagai takjil untuk menghilangkan dahaga setelah seharian berpuasa.
4. Tahu Gejrot
Tahu Gejrot adalah makanan khas Jawa Barat yang sering menjadi pilihan sebagai takjil untuk berbuka puasa. Olahan tahu ini cukup sederhana, yaitu tahu yang di goreng kemudian di siram dengan kuah asam manis yang dibuat dari campuran gula merah, bawang-bawangan, dan cabai.
5. Es Selendang Mayang
Lagi-lagi minuman dengan nama unik nih, minuman ini merupakan salah satu minuman tradisional khas Betawi. Nama unik itu sendiri lahir dari warna-warna di setiap lapisan kue kenyal yang ada di dalam es itu. warna hijau, merah, dan putih seolah menggambarkan kecantikan selendang wanita. Es ini menjadi takjil yang cukup populer saat bulan puasa.
6. Kue Lontar
Kudapan ini merupakan salah satu takjil wajib pada bulan puasa di tanah Papua sana. Kue dengan luaran garing itu memiliki isi yang lembut serta manis dan gurih sehingga olahan kue yang berasal dari Tanah fak-fak Papua Barat itu selalu ditunggu-tunggu kehadiran di bulan suci.