Beranda Artikel Menggali Manfaat Qiyamul Lail: Keutamaan dan Amalan Shalat Sunnah di Malam...

[DETaR] Menggali Manfaat Qiyamul Lail: Keutamaan dan Amalan Shalat Sunnah di Malam Hari

BERBAGI
Ilustrasi. (Rafiqah Meidina/DETaK)

Artikel | DETaK

Qiyamul lail berarti “bangun di malam hari”. Dalam konteks ibadah, qiyamul lail mengacu pada melakukan shalat malam, seperti tahajud, tarawih, dan witir. Ini adalah ibadah sukarela yang dilakukan oleh umat Muslim pada larut malam. Qiyamul Lail merupakan bentuk ibadah yang menunjukkan kesungguhan dan kesetiaan seorang yang beriman terhadap agamanya. Dengan sukarela meninggalkan tidur untuk berdiri di hadapan Allah di tengah malam, ini mencerminkan pengabdian yang mendalam. Pada saat-saat akhir ini, dipercaya bahwa berkah dan rahmat Allah melimpah, menjadikannya waktu yang paling tepat untuk meningkatkan hubungan spiritual.  

Pahala Qiyamul Lail

Iklan Souvenir DETaK

Melakukan Qiyamul Lail memiliki pahala dan berkah yang beragam. Nabi Muhammad (saw) menyatakan, “Salat terbaik setelah salat wajib adalah salat malam” (Muslim). Dipercayai bahwa Allah turun ke langit terendah selama sepertiga terakhir malam, menawarkan ampunan, rezeki, dan bantuan kepada mereka yang memohon-Nya (Sahih Muslim). Hal ini menggarisbawahi pentingnya dan manfaat besar dari melaksanakan Qiyamul Lail. Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda, “Barang siapa yang melakukan Qiyam (sholat malam) di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.” (Al-Bukhari dan Muslim) 

Manfaat Qiyamul Lail

Manfaat spiritual dari Qiyamul Lail sangat beragam bagi individu yang melaksanakannya. Pertama, melakukan Qiyamul Lail membantu memperkuat hubungan seseorang dengan Allah dengan cara membangun ikatan yang lebih dalam melalui pengabdian spiritual yang berlangsung lama. Suasana yang sunyi dan tenang di tengah malam memungkinkan fokus dan refleksi yang lebih baik, memungkinkan umat Muslim untuk berdoa dan melakukan introspeksi yang tulus.

Selain itu, Qiyamul Lail juga berfungsi sebagai sarana untuk memohon ampunan dan taubat. Dengan bangun di tengah malam untuk berdiri di hadapan Allah, hal ini menunjukkan penyesalan dan keinginan yang kuat untuk memohon ampunan-Nya. Ini memberikan kesempatan bagi individu untuk bertanggung jawab atas diri sendiri dan untuk memperbaiki tindakan mereka serta mencari rahmat Allah.

Lebih jauh lagi, Qiyamul Lail membantu dalam membersihkan hati dan jiwa. Hal ini memungkinkan umat Muslim untuk melepaskan diri dari gangguan dunia dan sepenuhnya memusatkan perhatian pada hubungan mereka dengan Allah. Dengan terlibat dalam ibadah ini, individu dapat mencari ketenangan, kedamaian, dan penyegaran spiritual.

Berikut adalah empat tips dari Imam Al-Ghazali untuk membantu Anda bangun lebih mudah pada malam hari untuk melakukan Qiyamul Lail:

  1. Kurangi makan berlebihan: Al-Ghazali menyatakan bahwa kelebihan makanan akan memicu kelebihan minuman dan akhirnya menyebabkan kita sulit bangun di malam hari. Ini merupakan nasihat yang sering ditekankan oleh para guru spiritual agar murid-muridnya dapat bangun malam dan tidak menyesal di akhirat.
  2. Kurangi aktivitas berat di siang hari: Hindari melakukan aktivitas yang membuat tubuh lelah dan urat syaraf tegang. Karena kelelahan fisik akan memperpanjang waktu tidur.
  3. Sempatkan tidur siang sebentar: Selain menjadi sunah, tidur sebentar di siang hari juga dapat membantu Anda untuk lebih mudah bangun pada malam hari untuk melakukan Qiyamul Lail. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majjah dari Ibnu Abbas.
  4. Kurangi dosa di siang hari: Al-Ghazali mengutip pernyataan Hasan Bashri yang menyatakan bahwa dosa-dosa yang dilakukan di siang hari akan menghalangi jiwa kita untuk bangun di malam hari. Perbuatan dosa juga membuat hati kita menjadi keras dan menghalangi rahmat Allah untuk mencapai kita.

Qiyamul Lail adalah peluang besar bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan menyisihkan waktu di malam hari untuk beribadah, kita memiliki kesempatan untuk merasakan kelezatan spiritual yang tak terlukiskan dan memperkuat hubungan kita dengan Sang Pencipta. Meskipun memerlukan pengorbanan tidur, manfaat yang diperoleh dari ibadah ini jauh lebih berharga daripada kelelahan fisik yang mungkin kita rasakan. Sebagai seorang Muslim, mari kita aktif mencari momen-momen istimewa ini dalam kehidupan sehari-hari kita, dan bersama-sama mengejar berkah dan rahmat yang Allah janjikan bagi mereka yang taat kepada-Nya. Semoga Qiyamul Lail menjadi bagian yang tak terpisahkan dari praktik ibadah kita, dan membawa keberkahan serta kebahagiaan dalam kehidupan kita di dunia dan di akhirat.

Penulis bernama Rafiqah Meidina Syakira, mahasiswi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Syiah Kuala (USK).

Editor: Aisya Syahira