Artikel | DETaK
Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala hal yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa dapat melatih keimanan dan meraih ampunan Allah Swt.
Selain meningkatkan spiritual, puasa juga bermanfaat untuk kesehatan. Dilansir dari halodoc, berikut manfaat puasa bagi kesehatan :
- Memperbaiki fungsi otak

Menahan lapar dan haus ternyata dapat memicu pertumbuhan sel saraf baru di otak. Itu sebabnya, ini bisa membantu memperbaiki fungsi otak, termasuk melindungi otak dari risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson. Dengan melakukan puasa selama sebulan penuh dapat membantu perkembangan biologis, psikologis, dan fungsional.
- Mengatasi resistensi insulin
Puasa efektif dalam menjaga kadar gula darah (glukosa) dan berat badan pada pengidap diabetes tipe-2. Selain diabetes, terlalu banyak konsumsi karbohidrat dan gula bisa membuat tubuh resisten terhadap insulin.
- Menyehatkan jantung
Orang yang berpuasa secara teratur memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah. Hal ini dikarenakan puasa secara teratur membuat tubuh beradaptasi sehingga lemak akan dijadikan sebagai sumber energi utama bagi tubuh, sehingga kolesterol di dalam tubuh akan berkurang dan mengurangi risiko penyakit jantung.
- Meningkatkan daya tahan tubuh
Berpuasa selama tiga hari atau lebih memicu proses regenerasi sistem kekebalan tubuh secara menyeluruh pada orang di segala usia. Puasa juga memicu sel-sel induk untuk memproduksi sel-sel darah putih baru sehingga berdampak pada meningkatnya daya tahan tubuh untuk melawan infeksi.
- Meningkatkan rasa bahagia
Puasa merupakan ajang mengendalikan diri, termasuk dari pikiran, perasaan dan perilaku negatif. Setelah beberapa hari berpuasa, tubuh akan memproduksi lebih banyak endorfin. Ini adalah hormon yang berperan dalam mengurangi rasa sakit dan memicu perasaan senang, tenang, serta bahagia.
Jadi, meskipun tidak mengonsumsi makanan dan minuman selama beberapa jam, jika dilakukan dengan benar, maka puasa dapat bermanfaat baik dari aspek spiritual maupun kesehatan.
Penulis bernama Ade Irma Aprianti, mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala.
Editor: Nasywa Nayyara Tsany