Beranda Terkini Lengser, DPM dan BEM USK 2023: Lanjutkan Sesuai Niat dan Cita-Cita Awal

Lengser, DPM dan BEM USK 2023: Lanjutkan Sesuai Niat dan Cita-Cita Awal

BERBAGI
Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pengurus DPM, BEM, dan UKM USK 2024 di Gedung AAC Dayan Dawood. 04/03/2024.(Shahibah Alyani/DETaK)

Shahibah Alyani | DETaK

Darussalam-Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan pelantikan dan serah terima jabatan terhadap pengurus Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) USK pada Senin, 4 Maret 2024 di Gedung AAC Dayan Dawood.

Pelantikan serta serah terima jabatan ini turut mengundang Ketua Umum DPM dan BEM USK 2023, yaitu Muhammad Wildan Gunarya dan Muhammad Habil Fasya, yang pada kali ini berkesempatan diwawancarai oleh Tim DETaK.

Iklan Souvenir DETaK

Muhammad Wildan Gunarya mengungkapkan bahwa selama menjabat sebagai Ketua Umum DPM USK 2023, pengalaman yang berharga baginya adalah ketika menyatukan bermacam argumentasi dari berbagai fakultas yang menciptakan pro-kontra di kalangan mahasiswa.

“Berdasarkan kebutuhan dan kepentingannya itu, bisa kami ambil kesimpulan dengan sebaik-baiknya, dan ketika proses tersebut sering kali banyak yang tidak sepakat dan banyak juga yang sepakat. Sehingga banyak yang terima dan juga tidak terima. Kedewasaan di dalam berdinamika, di dalam berpolitik, di dalam menciptakan produk hukum yang baik untuk Universitas Syiah Kuala ini, itu yang sebenarnya yang menjadi highlight bagi kami semua, bahkan di DPM USK,” ucapnya.

Ia juga menekankan bahwa selain menjaga kepentingan mahasiswa dan mengatur birokrasi dengan pihak rektorat, tugas sebagai DPM adalah melakukan reses, yang ia nilai masih kurang diterapkan pada masa kepemimpinannya.

“Agar aspirasi ini benar-benar berasal dari akar rumput. Sering kali aspirasi ini kita dengar saja, dari isu-isu, rumor-rumor tertentu, tapi kita enggak pernah menyentuh akar rumput, enggak pernah bertanya langsung kepada kawan-kawan sekalian yang ada di fakultas, dan nihil hasil yang kita dapatkan,” imbuh Wildan.

Sementara itu, Muhammad Habil Fasya mengaku sebagai Presiden Mahasiswa ia lebih mementingkan kepentingan mahasiswa dan penyelesaian masalah di kampus bukan hanya sekadar menggelar acara yang mengarah pada kepentingan pribadi.

“Kita coba selesaikan masalah apapun di USK bukan untuk kepentingan pribadi, bukan membuat acara yang heboh-heboh sana-sini, konser sana-sini, bukan untuk buat kegiatan yang duitnya nanti masuk ke kantong pribadi. Tapi betul-betul untuk mahasiwa itu rasanya kayak another level of happiness, maksudnya senang kayak gitu. Walaupun kita capek, susah, tapi ketika lihat, senang,” ungkapnya.

Menurutnya pula, BEM tidak boleh diam. Harus memberikan manfaat serta menghasilkan karya agar dapat menjaga slogan ‘Jantong Hatee Rakyat Aceh’ milik USK.

“Bukan BEM yang hanya aksi demo saja, hidup mahasiswa sana-sini, tapi tidak memberikan manfaat yang luas pada mahasiswa. Terus bukan BEM yang malas-malasan, yang tidak ada karya, yang tidak intelektual. BEM itu berkarya, BEM itu bisa memberikan manfaat yang luas, BEM itu intelektual, dan BEM itu pasti berhasil kalau dibuat dengan semampunya dan betul-betul bertanggung jawab untuk mengawal slogan ‘Jantong Hatee Rakyat Aceh’ tentunya,” ujarnya.

Sependapat, keduanya berpedoman bahwa segala yang dilakukan harus sejalan dengan apa yang diniatkan dan dicita-citakan sejak awal, dan berharap masa bakti ke depan dapat lebih baik.

“Cita-cita itu harus dilandaskan sesuai dengan apa yang kita cita-citakan sedari awal. Jangan sampai kita di luar koridor. Kita harus siapkan segala macamnya. 2023 ini selesai, 2024 lanjutkan perjuangan ini, dan kami besar harapan agar perjuangan ini tetap pada koridornya,” harap Wildan.

“Harapan untuk BEM USK 2024, yang ini, slogan ini dipakai BEM USK 2023, yaitu ‘man yazro’ yahshud’. Apa yang kita tanam itu yang kita tuai, apa yang kita niatkan itu yang kita dapatkan. Jadi kalau niatnya baik, pasti di akhirnya pasti berhasil,” tutup Habil. []

Editor: Masya Pratiwi