Beranda Terkini Fastana TDMRC USK Latih Evakuasi Kebencanaan pada Guru dan Siswa SD Negeri...

Fastana TDMRC USK Latih Evakuasi Kebencanaan pada Guru dan Siswa SD Negeri 15 Banda Aceh

BERBAGI
siswa dan guru SDN 15 Banda Aceh mengikuti drills evakuasi bencana gempa bumi yang dibuat Fastana. 15/10/2022. (Raudhatul Khaira [AM]/DETaK)

Raudhatul Khaira [AM], Soraya Agustina [AM] | DETaK

Banda Aceh – Fasilitator Tanggung Benncana (Fastana) Tsunami Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala melangsungkan latihan (drill) evakuasi kebencanaan di SD N 15 Banda Aceh pada Sabtu, 15 Oktober 2022. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional atau International Day for Disaster Risk Reduction 2022 yang diperingati setiap tanggal 13 Oktober.

Melibatkan para guru serta siswa kelas 5 dan 6, kegiatan tersebut diawali dengan briefing yang bertujuan untuk memahami skema drill yang akan dilakukan nantinya. Di bawah pengarahan langsung oleh anggota Fastana, yaitu Maulana Kamal dan Ihsan Perdana Putra, briefing tersebut dilakukan sebanyak dua kali dikarenakan pada briefing awal masih banyak siswa yang belum memahami simulasi kebencanaan tersebut.

Iklan Souvenir DETaK

Pada drill kedua sudah terlihat bahwa para siswa sangat memahami alur dan arah skema drill tersebut, sehingga mereka berhasil mempraktekkannya dengan baik dan benar. Mizanna, selaku Kepala Sekolah SD N 15 Banda Aceh turut mendukung kegiatan ini.

“Anak-anak senang mengikuti drills simulasi bencana, meskipun ada anak yang masih bingung dan bercanda ketika mempraktekkannya. Namun, tadi siswa sudah paham alur-alurnya. Semoga di drills yang akan datang anak-anak bisa lebih serius lagi,” ujarnya.

Skema drills yang dilakukan meliputi kegiatan belajar mengajar dan simulasi evakuasi yang harus dilakukan saat terjadinya gempa. Rangkaian simulasi yang dilakukan ialah pada saat gempa terjadi yaitu anak-anak panik dan ditenangkan oleh guru, semua melindungi kepala dan masuk ke kolong meja.

Tahapan selanjutnya ialah poses evakuasi bencana ke titik kumpul sementara, pengecekan siswa-siswi dengan pengabsenan, pencarian siswa-siswi yang tidak ada dalam pengabsenan, tim medis merawat siswa-siswi yang cedera dan menunggu kabar dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) berdasarkan arahan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah, dan terakhir menghilangkan panik attack dengan cara bernyanyi dan bercerita bersama.

Maulana Kamal selaku Ketua Umum Fastana berharap agar pengalaman yang telah didapatkan oleh para guru dan siswa SD N 15 Bada Aceh dapat diimplementasi dengan baik jika gempa terjadi.

“Di SD 15 Banda Aceh ternyata sudah dilengkapi dengan beberapa pamflet evakuasi, jadi hal ini memudahkan jalannya drills. Alhamdulillah anak-anak sudah paham alur evakuasi dan begitu juga guru-gurunya. Kemudian diharapkan ini dapat menjadi pengalaman bagi mereka dan terus diimplementasikan pada saat bencana gempa terjadi,” pungkasnya.[]

Editor: Indah Latifa