Nadiatun Mutmainnah [AM] | DETaK
Darussalam-Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) Al Mizan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) kembali mengadakan event tahunan Islamic Book Fair dengan tema “Today a Reader Tomorrow a Leader”. Event ini dilaksanakan mulai tanggal 5-12 Desember 2020 secara daring.
Muhammad Azwar selaku ketua panitia mengatakan Islamic Book Fair atau yang disingkat IBF merupakan event tahunan LDF Al-mizan dan tahun ini merupakan tahun ke-4.
“IBF ini lebih kepada literasi dan acara puncak dari IBF ini adalah bedah buku nasional. Tujuan diadakannya acara ini agar para peserta semangat dalam berliterasi terutama dalam membaca. Seperti kita ketahui, bahwa membaca buku adalah gerbang utama dalam mengetahui sesuatu. Ketika kita sudah tahu maka kita akan mudah mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan kita bisa membuat perubahan di masa yang akan datang,” ujar Azwar.
Ia juga mengatakan bahwa event ini terdiri dari 5 rangkaian acara, yang terbagi menjadi dua kategori yaitu webinar dan lomba. Untuk webinar, di dalamnya ada seminar kemuslimahan nasional dan juga bedah buku nasional yang akan diadakan melalui aplikasi Zoom Meeting.
Untuk bidang lomba terdiri dari rangking satu, lomba pidato dan juga esai. Lomba rangking satu akan diadakan melalui aplikasi Quizizz sedangkan untuk lomba pidato dan esai, peserta akan mengirimkan karyanya lewat sosial media panitia baik itu email atau pun Whatsapp.
“Situasi seperti ini tentunya terdapat banyak kendala, tetapi kita sebagai mahasiswa tidak bisa menjadikan itu sebagai penghambat dalam berorganisasi. Kita juga mengetahui bahwa di balik kesulitan akan ada kemudahan,” sambungnya.
Azwar berharap dengan adanya IBF ini, minat dari setiap individu untuk membaca buku sudah melekat dalam diri masing-masing dan juga untuk menyadarkan tentang pentingnya literasi dalam kehidupan kita sehari-hari.
“Keadaan sekarang memang pandemi, di mana aktivitas kita dibatasi. Kondisi seperti ini mendatangkan kesulitan namun harus kita yakini dan kita patuhi bahwa setiap kesulitan pasti akan ada kemudahan. Jangan beranggapan bahwa pandemi akan menyulitkan kita dalam berliterasi dan berkarya. Jadikan keadaan ini sebagai momentum bagi kita untuk membenah diri menjadi lebih baik lagi,” tutup Azwar.[]
Editor: Indah Latifa