Beranda Terkini BEM USK Kementrian SOSMABUD Adakan Wet Wet Aceh Edisi Songket Nyakmu

BEM USK Kementrian SOSMABUD Adakan Wet Wet Aceh Edisi Songket Nyakmu

BERBAGI
Peserta mengenal dan mempelajari cara pembuatan songket secara langsung. (Dok. Panitia)

Ade Irma Aprianti & Alya Kautsari | DETaK

Darussalam – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kementrian Sosial Masyarakat dan Budaya (SOSMABUD) Universitas Syiah Kuala (USK) mengadakan kegiatan Wet Wet Aceh di Tenun Songket Aceh Nyakmu pada Minggu, 25 Mei 2024.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dr. Muhammad Ilham Maulana, S.T., M.T, Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni dengan mengusung tema “Memburu Kearifan : Ekpedisi Melalui Warisan Seni Budaya Aceh”.

Iklan Souvenir DETaK

Adapun partisipan yang hadir yaitu Ketua dan Wakil BEM USK, Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) USK, Duta Wisata Aceh, Duta Kampus USK, Putri Tenun dan Songket Indonesia, serta delegasi dari beberapa fakultas.

ALFARISI, ketua panitia menjelaskan melihat banyaknya para pemuda dan pemudi yang malu untuk memperkenalkan budaya songket Aceh menjadi latar belakang terlaksananya kegiatan ini.

“Salah satunya kami melihat bahwa banyak sekali muda mudi sekarang yang malu untuk memperkenalkan budaya songket Aceh itu, maka dari situ kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat terutama mahasiswa USK untuk kami memperkenalkan songket Aceh,” ujarnya.

Alfarisi berharap songket Aceh semakin dikenal oleh masyarakat dan peran mahasiswa dapat mempromosikan lebih luas.

“Semoga songket Aceh semakin dikenal luas oleh masyarakat terutama masyarakat Aceh, maka peran mahasiswa itu dapat mempromosikan tidak hanya lokal saja tetapi sampai masyarakat luar,” harapnya.

Wahdinin Admin, salah satu delegasi dari Fakultas Pertanian mengungkapkan ia sangat tertarik karena ini merupakan agenda untuk mendapatkan pengetahuan baru tentang budaya Aceh.

“Saya sangat tertarik, kebetulan saya bukan dari Aceh, saya dari Sumatera Utara, jadi ini merupakan salah satu moment dimana saya bisa tau apa-apa saja seni budaya Aceh. Saya baru tau ternyata songket itu harganya mahal, dengan benang-benang khusus, dan setiap motif itu ada filosofinya,” ungkapnya.[]

Editor: Aisya Syahira