Beranda Terkini Angkat Permasalahan Stunting, CIMSA FK USK Gelar Program TUNTAS! di Desa Punge...

Angkat Permasalahan Stunting, CIMSA FK USK Gelar Program TUNTAS! di Desa Punge Jurong

BERBAGI
Pelaksanaan kegiatan TUNTAS! oleh CIMSA FK USK di Desa Punge Jurong (Dok. Panitia)

Masya Pratiwi | DETaK

Darussalam–Center for Indonesian Medical Students’ Activities (CIMSA) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Syiah Kuala (USK) menginisiasi program TUNTAS! (Tumbuh Tanpa Stunting) sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi isu stunting. Kegiatan ini menyasar Ibu-Ibu PKK di Desa Punge Jurong, Kecamatan Meuraxa sejak 9 Maret hingga 20 April 2025.

Ketua CIMSA FK USK, Azfalurrahman Zaki, mengatakan bahwa program ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka stunting di Provinsi Aceh dan khususnya di Kecamatan Meuraxa. Ia juga menjelaskan bahwa stunting bukan sekedar masalah gizi melainkan kondisi kompleks yang melibatkan banyak faktor sehingga dibutuhkan peran banyak pihak.

Iklan Souvenir DETaK

“Stunting adalah masalah kesehatan yang sangat kompleks. Stunting ibarat puzzle rumit yang tersusun dari banyak keping: gizi buruk, sanitasi tidak layak, pola asuh kurang responsif, hingga ketidaktahuan akan pentingnya ASI eksklusif. Masalah ini tak bisa diselesaikan hanya dengan tambahan satu sendok telur atau segenggam vitamin dalam sekejap. Ia membutuhkan perhatian dari segala aspek dari kita semua,” jelasnya.

Kegiatan TUNTAS! mengusung tema “Dari Pengetahuan Menjadi Tindakan: Memperkuat Komunitas untuk Menghilangkan Stunting.” Tema ini dipilih karena dinilai relevan dengan kebutuhan masyarakat untuk bergerak dari sekedar mengetahui tahap bertindak. Program ini terdiri dari beberapa rangkaian acara seperti seminar dan diskusi kelompok (FGD) yang dilakukan dalam tiga sesi intervensi. Setiap sesi membahas topik berbeda:

• Intervensi 1 membahas pengenalan stunting dan peran ibu PKK dalam pencegahannya.

• Intervensi 2 membahas cara mengolah MPASI dan makanan bergizi.

• Intervensi 3 membahas perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta pemeriksaan tubuh (antropometri) untuk mendeteksi stunting.

Pada sesi pertama, peserta juga diberikan buku saku (pocket book) yang harus diisi secara rutin sebagai bahan evaluasi. Di akhir rangkaian akan ada hari evaluasi, di mana seluruh materi akan diulang kembali. Program ini dirancang untuk berkelanjutan, sehingga tidak berhenti hanya pada kegiatan ini saja.

Rafeyva Alya Fuadri, Ketua Panitia TUNTAS!, berharap melalui pendampingan ini dapat membawa perubahan dan memberi dampak positif bagi para Ibu PKK sehingga nantinya dapat mandiri mengatasi permasalahan stunting sehingga Desa Punge Jurong dapat menciptakan generasi emas dan sehat.

“Dengan menguatkan komunitas tersebut, Ibu PKK, dengan Ilmu yang diberikan sehingga dapat mengeliminasi stunting yg sangat marak terjadi terutama di desa punge jurong. Peran mereka (Ibu PKK) sebagai kader yang pastinya, ilmu yang diperoleh dari kegiatan ini dapat diteruskan dan disebarluaskan kepada masyarakat lainnya,” harapnya.[]

Editor: Redaksi