Putri Delvina | DETaK
Darussalam– Mahasiswa USK kembali menorehkan prestasi. Kali ini prestasi itu berasal dari tim Tulbar USK yang berhasil meraih Grand Prize pada ajang The Rising Star Agri-Food Innovation Challenge 2021 (RSIC 2021).
Ajang Tersebut merupakan kompetensi yang diadakan oleh Thought For Food Foundation, bekerja sama dengan Green Growth Asia Foundation dan didukung Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) UNINET.
Tim Tulbar terbentuk sejak 26 Februari 2021 yang beranggotakan 6 orang yakni Fauzur Rahmat (Prodi Teknologi Hasil Pertanian), Rusiyah Al Adawiyah (Prodi Manajemen), Dini Fadhilah (Prodi Teknologi Hasil Pertanian), Al Yafi (Prodi Teknik Komputer), dan Zetta Fazira (Teknik Kimia) mereka dibimbing langsung oleh Novia Mehra Erfiza.
Terbentuknya tim Tulbar bermula ketika Fauzur Rahmat selaku ketua tim dan Dini Fadhilah tertarik akan kompetensi The Rising Star Agri-Food Innovation Challenge 2021. Lalu ia mencari beberapa teman dari berbagai fakultas lainnya yang memiliki potensi di bidang tertentu sehingga terbentuklah tim Tulbar tersebut.
Banyak yang belum mengetahui apa itu Tulbar. Zetta Fazira mengatakan bahwa Tulbar adalah singkatan dari Tempe Bekatul Bar yang memiliki banyak kandungan nutrisi.
“Tulbar adalah produk berupa snack bar yang berbahan dasar bekatul dan tempe. Tulbar ini juga memiliki kandungan nutrisi yang tinggi khususnya protein. Maka dari itu disebut Tulbar (Tempe Bekatul Bar),” ujar Zetta Fazira.
Ketua Tim Tulbar, Fauzur Rahmat, mengatakan tujuan diciptakannya Tulbar adalah untuk mengurangi prevalensi stunting di Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah.
“Snack ini diciptakan guna mengurangi angka stunting di Indonesia yang masih terbilang tinggi. Selain itu Indonesia juga negara agraris yaitu potensi sumber daya alam yang melimpah, salah satunya adalah padi yang mana merupakan makanan pokok masyarakat indonesia,” jelasnya.
“Dalam setiap produksi padi akan menghasilkan produk samping berupa dedah yang sangat jarang dimanfaatkan untuk produk pangan. Masyarakat hanya memanfaatkannya untuk pakan ternak. Sedangkan protein yang terkandung di dalam dedah itu sangat tinggi oleh karenanya kami berinisiatif untuk menciptakan Tulbar ini. Dan diharapkan dengan adanya Tulbar ini dapat mencegah pravalensi stunting di Indonesia,” sambung Fauzur.
Tulbar aman dikonsumsi untuk semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja, ibu hamil dan ibu menyusui juga dapat mengkonsumsinya. Namun untuk saat ini Tulbar belum memproduksi untuk masyarakat luas dikarenakan situasi pandemi yang mengakibatkan keterbatasan dalam beraktifitas. Namun, Tulbar akan segera memproduksi untuk masyarakat luas bila keadaan sudah mulai membaik.[]
Editor: Sahida Purnama