Beranda Terhangat Personal Branding Muslimah Melalui Hijab, Adab, dan Akhlak

Personal Branding Muslimah Melalui Hijab, Adab, dan Akhlak

BERBAGI
dok.panitia

Hijratun Hasanah [AM] DETaK

Darussalam– Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) An-Nahl Fakultas Kedokteran Hewan mengadakan Kajian Keputrian Fossa (Forum Silaturrahmi An-Nisa) yang terkhusus untuk akhwat saja dengan tema “Personal Branding Seorang Muslimah” pada hari  Jum’at, 26 Februari 2021 dimulai dari jam 12:00 WIB s.d selesai melalui aplikasi Zoom Meeting.

Kajian ini menghadirkan seorang pembicara yaitu Armi Amanda Daulay, alumnus FKG Universitas Syiah Kuala (USK). Ia juga merupakan Bendahara Alpind Provinsi Aceh (Alliansi Perempuan Indonesia), Wakil Ketua Bidang Kemuslimahan IKADI (Ikatan Dai Indonesia) wilayah Aceh dan pernah menerima berbagai penghargaan dan prestasi lainnya.

Iklan Souvenir DETaK

Saat berlansungnya kajian, Armi Amanda menyampaikan bahwa kita ini adalah seorang da’i sebelum menjadi sesuatu, Fossa ini menjadi wadah bagi orang-orang yang mencari keimanan dan mempertahankan keimanan, karena harus ada saling sehat menasehati dengan sabar, karena proses itu pasti butuh kesabaran untuk bisa bertahan dalam keimanan, sabar untuk tidak berbuat maksiat, sabar untuk menjadi orang yang jujur walaupun harus di benci oleh orang lain, sabar menjadi wanita muslimah walaupun semua orang tidak suka.

Kata “Personal Brand Seorang Muslimah” bermakna brand seorang muslimah itu terletak pada pakaianya, hijabnya, hal itulah yang menunjukkan seseorang sebagai seorang muslimah. Jika sesorang tidak menngunakan hijab dan pakaian yang syar’i orang lain tidak mengetahui bahwa dia seorang muslimah.

Yang membangun personal brand seorang muslimah itu ada tiga perkara yaitu hijab, adab, dan akhlak. Membangun personal brand dengan menunjukkan hal baik bahwa seorang muslimah yang sebenar-benarnya, mengikuti dan mentaati perintah Allah. Mengisi dan menyibukkan kegiatan harian dengan hal-hal yang positif.

“Yang bisa kita kontrol dalam kehidupan itu hanya diri kita, hanya pikiran kita, pikiran orang gak bisa kita kontrol. Coba bayangkan sebanyak mana manusia melihat kita, gak mungkin bisa kita kontrol mereka, makanya ternyata semua yang kita lakukan itu satu, niatnya karena Allah. “Innamal A’malu Binniyat” setiap perbuatan itu di awali dengan niat,” ujar Armi Amanda.

Apabila hijrah nya karena Allah dan Rasul maka Allah dan Rasul yang kita dapatkan, tapi kalau hijrahnya karena seseorang atau hal-hal tertentu yang ingin kita dapatkan maka itu pula yang di dapatkan, sedangkan tidak mendapatkan Allah dan Rasul. Niatkan segala sesuatu karena murni untuk Allah.

Armi Amanda juga menjelaskan, karena manusia sering lupa oleh karena itu butuh komunitas yang saling mengingatkan, dengan cara mengikuti kajian, majelis halaqah kampus dan lain sebagainya. Apapun hal yang menjadikan kita lebih kuat dengan mencari teman yang sama-sama membuat kejalan yang positif. []

Editor: Sri Elmanita S