Teuku Ichlas Arifin [AM] | DETaK
Darussalam- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Ihsan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mengadakan Webinar Masa Depan Aceh dalam kegiatan Islamic Agriculture Festival (IAF) 2020 dengan tema “Arah Langkah Pemuda Aceh dalam Mencari Identitas Diri sebagai Bekal Membangun Negeri.” Seminar ini disampaikan oleh Jasman J Ma’ruf selaku Rektor Universitas Teuku Umar dan Ahmad Fauzan selaku dosen dan pemerhati budaya Aceh. Yang dilaksanakan melalui aplikasi Zoom meeting, pada Sabtu, 26 Desember 2020.
Dalam sesi pertama yaitu bertemakan “Kesiapan Aceh Menjawab Tantangan Bangsa dalam Momentum Bonus Demografi Tahun 2030-2045 di Aceh,” oleh Jasman J Ma’ruf, menyatakan bahwa pada tahun 2030 sampai 2045 kita berada pada posisi salah satu negara yang memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar dari negara lain, oleh karena itu momentum ini juga merupakan bonus demografi yang sedang kita hadapi.
“Celakanya jumlah masyarakat produktif yang banyak tapi tidak hebat, juga membawa dampak negatif. Kita menghasilkan manusia yang banyak tapi tidak kreatif, dan tidak memiliki kemampuan yang lebih dalam rangka mengembangkan ekonomi bangsa,” ujarnya.
Saat ini sudah memasuki era revolusi industri 4.0. Dari data yang ditampilkan dikatakan bahwa, sekitar 27-46 juta pekerjaan baru, dan 10 juta pekerjaan baru tersebut adalah pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya. Ada 4 tahap revolusi pendidikan, yaitu Education 1.0, Education 2.0, Education 3.0, dan Education 4.0. Pada tahap Education 4.0 ini memberikan kelonggaran kepada mahasiswa untuk terus berdiskusi sesama mereka, kemudian mereka menemukan sesuatu, berkarya bersama dan dimana saja.
Mengenai mutu pendidikan dan anak Aceh dalam menghadapi demografi 2030 dan 2045, beliau menyebutkan bahwa ia khawatir dengan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Aceh di masa depan yang masih tergolong rendah. “Kalau rendah itu artinya apa, sia-sia bonus demografi itu, bahkan bisa membawa dampak negatif, bisa jadi celaka,” ucapnya.
Faktor-faktor pembentuk SDM unggul Aceh, salah satunya yaitu sehat biologis dengan makanan yang bergizi. Lalu faktor akhlak yang paling berperan besar dari keluarga, disiplin terhadap guru, lingkungan yang baik, kurikulum yang bagus, dan infrastuktur sekolah. Di akhir sesi, ia juga memaparkan beberapa rekomendasi untuk SDM Aceh, yaitu bonus demografi harus menjadi modal bagi pembangunan ekonomi Aceh, lalu permasalahan mutu SDM Aceh harus menjadi tanggung jawab bersama, serta semua pihak (pemerintah, guru, dan masyarakat) harus secara sungguh-sungguh terlibat dalam upaya memperbaiki mutu pendidikan dan akhlak anak-anak Aceh kedepannya. []
Editor : Sri Elmanita S