Beranda Terhangat Angkat Peran Komunitas dalam Mitigasi Bencana, Mahasiswa USK Raih Juara di Kompetisi...

Angkat Peran Komunitas dalam Mitigasi Bencana, Mahasiswa USK Raih Juara di Kompetisi Film Pendek

BERBAGI
Mahasiswa USK raih juara 1 di ajang Disater Short Film Competition. 29/10/2024. (Dok. Panitia)

Cut Irene Nabilah [AM] & Selvi Dianingsih [AM] | DETaK

Darussalam-Empat mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) meraih juara dalam kompetisi film pendek (short film competition) pada ajang USK Global Award on Disaster Resilience (U-DARE) 2.0, yang diselenggarakan di Gedung Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) USK, 18 hingga 20 Oktober 2024.

Empat orang mahasiswa USK tersebut adalah Muhammad Fayadh Matondang (Psikologi FK USK) sebagai team leader, Aslam Faizi (ESA FKIP USK), Fathan Yazid (ESA FKIP USK), dan Nayomi Aristo (Psikologi FK USK). Acara ini diikuti oleh beberapa tim dari berbagai universitas di Indonesia. Setelah proses seleksi, hanya 6 tim yang terpilih untuk melanjutkan ke babak berikutnya, termasuk team Last Minute dari USK.

Film pendek ini mengangkat tema peran komunitas dalam mitigasi bencana dengan menggunakan simbolis “midok” atau gajah, mengingat peran penting gajah pada masa lalu yang membantu menyelamatkan masyarakat saat bencana terjadi.

“Jadi, midok ini kami jadikan sebagai simbolisasi betapa pentingnya peran komunitas dalam mitigasi bencana, serta bagaimana sebuah komunitas itu bisa membantu korban dan mitigasi bencana kedepannya. Saat tsunami Aceh pada tahun 2004, midok (gajah) membantu evakuasi jenazah dan midok dan ditugaskan langsung oleh Sare Concerfecion untuk membantu masyarakat mencari keluarga korban yang hilang,” jelas Nayomi selaku anggota tim.

Film ini juga menyentuh isu kesehatan mental dengan menjadikan midok sebagai analogi bagi orang dengan gangguan mental. Film tersebut bertujuan memberikan ruang representasi bagi orang yang mungkin mengalami situasi serupa.

Midok ini hanya sebuah analogi sebagai solusi media bagi orang yang mengalami gangguan mental tersebut untuk kembali sembuh seperti biasa. Film ini dibuat bukan hanya sekedar untuk perlombaan, tetapi juga sebagai bentuk kampanye dari kami untuk teman-teman yang mungkin di luar sana mengalami hal yang sama,” ujarnya Aslam selaku anggota tim lainnya.

Lebih lanjut, Aslam menyampaikan bahwa film ini merupakan medium komunikasi yang baik bagi mereka yang memiliki trauma, melalui seni.

Fayadh berharap film ini mampu mewakili orang-orang dengan gangguan mental dan memberikan mereka harapan untuk melewati masa sulit.

“Harapan kami dari film ini adalah dapat mewakili orang-orang yang memiliki gangguan mental, baik ODGJ atau gangguan stres lainnya, bahwa mereka tidak sendirian dan dapat melalui masa sulit tersebut. Kami juga berharap bisa membangun kesadaran dan menciptakan lingkungan yang positif bagi mereka yang mengalami gangguan mental agar bisa sembuh lebih cepat,” tuturnya. []

Iklan Souvenir DETaK

Editor : Raisa Amanda