Beranda Terhangat Penghuni Asrama USK Keluhkan Air Sering Mati hingga Fasilitas Rusak, Amiruddin: Harus...

Penghuni Asrama USK Keluhkan Air Sering Mati hingga Fasilitas Rusak, Amiruddin: Harus Melapor

BERBAGI
Gedung asrama USK. 25/01/2023. (Shahibah Alyani/DETaK)

Raisyah Siti Hafifah, Shahibah Alyani | DETaK

Darussalam – Banyaknya laporan terkait krisis air dan fasilitas di asrama menjadi permasalahan yang diperbincangkan di kalangan penghuni Asrama Universitas Syiah Kuala (USK). Adapun Ananda Safira, salah satu mahasiswa USK yang tinggal di asrama menyampaikan keluhannya.

“Kalau di tempat aku tu sering mati air, karena kan aku di Rusunawa B, itu sering mati air, kek seminggu sekali tu ada mati air. Terus kalau di Kopma tiap hari mati air. Pokoknya ya emang sering mati air,” ungkapnya.

Iklan Souvenir DETaK

Amiruddin, Kepala Asrama USK menjelaskan di ruangannya pada Selasa, 24 Januari 2023, bahwa setiap laporan akan langsung ditanggapi dan ditindaklanjuti. “Kalau dilaporkan langsung diperbaiki paling kurang kalau pagi dilapor ya sore udah udah normal kembali biasanya,” tuturnya.

Ia menjelaskan penyebab krisis air merupakan akibat dari air yang habis. Adapun faktor lainnya adalah tersumbatnya aliran air dan mahasiswa yang lupa mematikan keran saat keluar kamar sehingga menyebabkan mesin panas dan rusak. Lebih lanjut, Ia mengatakan pihak asrama sudah menyediakan layanan pengaduan pada setiap lantai gedung asrama. Selain itu, setiap pagi selalu diadakan pengecekan terkait saluran air pada setiap kamar untuk memastikan air beroperasi dengan benar.

Sama halnya dengan pengaduan air yang bermasalah, pada fasilitas juga demikian. Pihak asrama mengaku. “Inikan perihal air ni, setiap hari kan dicek, makanya WA Pak Amir penuh dengan laporan. Jadi kalau ada yang ngelapor macam-macam kan paling kurang kan Pak Amir ada bahan menjawab,” ucapnya.

Selaku Kepala Asrama USK, Amiruddin berharap mahasiswa saling mengingatkan dan segera melapor jika terdapat kendala fasilitas dan krisis air.

“Kalau memang berkawan sama mereka (mahasiswa penghuni asrama), diingatkan. Harus melapor, kalau ndak direspon setengah hari aja, langsung datang kemari, kan bisa. Di sini banyak yang ngelapor, tapi kan teknisi cuma dua orang. Kan kita gak sanggup, mahasiswa di sini 1.000 orang, belum lagi mahasiswa internasional, mahasiswa Papua,” tutupnya. []

Editor: Yovita Amanda Putri