Beranda Film Orion and The Dark : Mengatasi Ketakutan dan Menemukan Persahabatan

Orion and The Dark : Mengatasi Ketakutan dan Menemukan Persahabatan

BERBAGI
Poster Film Orion and The Dark (Dok. Ist)

Resensi | DETaK

Judul : Orion and The Dark

Genre : Komedi, Petualangan, Fantasi

Iklan Souvenir DETaK

Sutradara : Sean Charmatz

Skenario : Charlie Kaufman

Diproduksi : DreamWorks Animation, Mikros Animation

Pengisi suara : Jacob Tremblay, Paul Walter Hauser, Colin Hanks

Tanggal Rilis : 02 Februari 2024

Durasi : 90 menit

Negara : Amerika Serikat

Bahasa: Inggris

Bermula dari seorang remaja laki laki bernama Orion yang memiliki ketakutan akan banyak hal dalam hidupnya, mulai dari takut akan toilet tersumbat, petir, jatuh dari ketinggian, alien, monster, badut pembunuh, takut ditertawakan seisi kelas karena salah menjawab, takut pada temannya di sekolahnya yang bernama Richie Panici, bahkan takut untuk berbicara dengan teman yang disukainya, dan diantara semua hal itu, hal yang paling ditakuti Orion adalah gelap. Hingga suatu malam ketakutan Orion terhadap gelap ini melahirkan suatu makhluk nyata yang Bernama “Dark”. Dark yang sedih karena banyak orang yang takut padanya terlebih lagi Orion, mencoba mengajak Orion untuk mengatasi rasa takutnya pada kegelapan dengan mengajak Orion berpetualang menjelajahi gelapnya malam.

Petualangan Orion dengan Dark pun dimulai, Dark mencoba menunjukkan bahwa kegelapan tidak seburuk yang dipikirkan Orion.  Mulai dari memperlihatkan indahnya cahaya kunang-kunang di kegelapan hutan, indahnya kembang api dimalam hari, hingga indahnya lampu perkotaan di malam hari. Namun hal itu semua tidak cukup membuat Orion mengatasi ketakutannya terhadap kegelapan. Bahkan, berkali-kali Orion meminta Dark untuk membawanya kembali ke kamarnya.

Tak kehabisan akal, Dark pun membawa Orion untuk menemui teman temannya, ada Insomnia yang bertugas untuk membuat manusia tidak bisa tidur, Sleep bertugas membuat manusia tidur nyenyak, Sweet dream bertugas membawa mimpi indah, Quiet yang bertugas menyerap kebisingan malam, dan Unexplained noises yang bertugas menciptakan suara-suara misterius di malam hari. Dark kemudian membawa Orion untuk melihat teman-temannya bekerja di malam hari. Dark berharap dengan melihat mereka bekerja, Orion dapat mengatasi rasa takutnya. Namun, Orion malah mengacaukan semuanya, mulai dari mengubah mimpi indah menjadi mimpi buruk karena overthinkingnya hingga membuat orang yang insomnia malah menjadi orang yang tidur paling nyenyak.

Orion pun berusaha memperbaiki kesalahannya sedikit demi sedikit, yang membuat Orion menjadi dekat dengan Dark dan teman-temannya yang lain. Masalah lain pun datang, orion malah mengungkapkan bahwa terang lebih baik daripada gelap kepada teman-teman Dark. Dark yang mendengarnya pun marah dan menyuruh Orion untuk memperbaikinya. Bukannya memperbaiki, Orion malah membuat masalah semakin runyam. Teman-teman Dark bertekad untuk menunggu terang dan memilih bekerja disaat terang. Dark yang kecewa pun menghilang selamanya setelah terang muncul.

Hilangnya Dark, makhluk yang dianggap buruk itu malah membawa malapetaka yang lebih dahsyat. Light sang terang sudah sangat Lelah membawa Cahaya kepada dunia sepanjang waktu, tumbuhan menjadi kering karena terpapar panas tanpa henti, manusia mulai bertengkar dengan sesama karena tidak bisa beristirahat, Light yang di nanti-nanti manusia sebelumnya, mulai dibenci kedatangannya. Keseimbangan dunia hancur lebur tanpa Dark.

Film ini ditutup  dengan perjuangan Orion dan teman-teman Dark yang berusaha membawa Dark Kembali, dibantu oleh anak dan cucu orion, Hypatia dan Tycho yang datang dari masa depan. Dalam misi membawa Dark kembali, Orion pun dapat mengatasi rasa takutnya akan kegelapan.

Film yang diangkat dari novel karya Emma Yarlett ini mengangkat isu yang jarang diangkat yaitu isu psikologis yang relatable dalam kehidupan sehari-hari, terkhusus bagi remaja yang sedang berada di fase transisi. Dimulai dari ketakutan akan kegelapan yang banyak dialami oleh sebagian dari kita sampai dengan gangguan kecemasan atau anxiety.

 Film ini juga menggambarkan  dengan jelas bagaimana anxiety itu sendiri, seperti menghindari orang baru karena takut dengan apa yang dipikirkan orang tersebut terhadap kamu, merasa semua orang akan nge- judge kamu walaupun kenyataannya tidak, takut membebani orang lain dengan masalahmu, overthinking akan bagaimana merespon orang lain, merasa bersalah jika mengecewakan orang lain,  overthinking ketika malam hingga tidak bisa tidur, dan panic attacks. Tak hanya itu, film ini menggambarkan dengan jelas akan keseimbangan dari kehidupan itu sendiri, tidak ada yang benar-benar hitam ataupun putih, semua tergantung dari sudut pandang mana kita melihat.

Film yang berdurasi 90 menit ini dirasa lebih cocok sebagai tontonan remaja dibandingkan sebagai tontonan anak kecil karena alurnya yang kompleks dengan makna cerita yang dalam. Terlebih lagi masalah yang diangkat lebih relate bagi remaja. Namun inti yang ingin disampaikan film ini adalah untuk berani melawan rasa takut dan jangan biarkan ketakutan itu menjadi penghalang bagi setiap langkah dalam hidup.[]

Peresensi bernama Adila Desina Fitri, mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USK angkatan 2022. Ia juga merupakan salah satu anggota di UKM Pers DETaK USK.

Editor : Zarifah Amalia