Beranda Film Hujan

Hujan

BERBAGI
Ist. (Sumber: ngobrolin.id)

Resensi | DETaK

Judul: Hujan
Penulis: Tere Liye
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Genre: Fiksi
Halaman: 320 halaman
Tahun terbit: 2016

Tere Liye adalah nama pena dari Darwis. Ia merupakan salah satu penulis Indonesia yang sangat produktif dalam menuliskan karya fiksi novel. Banyak karyanya yang diadaptasi ke dalam layar lebar seperti Hafalan Shalat Delisha dan Moga Bunda Disayang Allah.

Iklan Souvenir DETaK

Novel Hujan karya Tere Liye merupakan sebuah novel tentang kisah Esok dan Lail. Kisah ini bermula dari bencana letusan gunung berapi pada tahun 2042 yang menghancurkan hampir seluruh bagian dari bumi termasuk iklim dan cuaca yang menyisakan 10% populasi manusia.

Novel ini menceritakan kisah kehidupan Lail yang bertemu Esok setelah kehilangan ibu dan ayahnya pada umur 13 tahun. Mereka menjadi teman dan hidup di tempat pengungsian selama bertahun-tahun sampai kondisi bumi membaik. Selama itu pula, diam-diam Lail mempunyai perasaan untuk Esok.

Suatu saat ketika tempat pengungsian ditutup, mereka berpisah. Lail tinggal di panti sosial dan bertemu dengan Maryam, kemudian mereka bersekolah di sekolah perawat dan sepakat menjadi relawan kemanusiaan yang jasanya dikenal seluruh penjuru negeri karena menjadi anggota relawan termuda yang mendapatkan penghargaan dan berjasa menyelamatkan kota kembar yang terletak di bagian hulu dan hilir.

Lail dan Maryam datang ke hilir dengan berlari di tengah badai dan memperingati warga agar naik ke tempat yang lebih tinggi. Saat telah berhasil naik, kota itu dihantam oleh badai dan hancur. Peristiwa ini menjadi sangat dikenal dan dijadikan kasus sebagai bahan pelajaran di sekolah perawat.

Sedangkan Esok, ia diadopsi oleh keluarga wali kota dan diharuskan pindah ke ibu kota demi melanjutkan studinya. Orang-orang mengenalnya sebagai Soke Bahtera yang genius, ia berhasil menciptakan mobil terbang pertama dan terlibat dalam misi rahasia menyelamatkan bumi dengan menciptakan pesawat luar angkasa bersama orang-orang genius lainnya yang nantinya akan membawa penduduk bumi untuk menghindari bencana alam yang lebih mengerikan dari gunung meletus.

Novel ini sangat menarik dan mudah dipahami dengan alur yang sulit ditebak sehingga pembaca menjadi sangat penasaran dengan ceritanya. Kisah persahabatan Lail dan Maryam merupakan salah satu pelajaran yang dapat kita petik dari novel ini. Sahabat yang baik akan ada di kala dan duka. Mereka hadir untuk menguatkan kita dan saling membantu.
Selain pelajaran tentang persahabatan dan perjuangan, membaca novel ini membantu berkembangnya imajinasi tentang masa depan dan terbukalah daya pikir pembaca tentang ilmu pengetahuan yang akan terus berkembang dan maju.[]

Peresensi adalah Rani Mauizzah, mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala. Ia juga merupakan salah satu anggota magang di UKM Pers DETaK USK.

Editor: Feti Mulia Sukma