Beranda Film Drama Ratu Drama, Kisah di Balik Produksi Sinetron

Drama Ratu Drama, Kisah di Balik Produksi Sinetron

BERBAGI
Poster Series Drama Ratu Drama (Sumber: Instagram vidiodotcom)

Resensi | DETaK

Identitas Film
Judul Serial : Drama Ratu Drama (2022)

Sutradara: Aco Tenriyegelli

Iklan Souvenir DETaK

Skenario: Aco Tenriyegelli

Produser: Base Entertainment

Jumlah Episode : 8 Episode dengan durasi kurang lebih 1 jam tiap episode

Tanggal Tayang : 25 September 2022

Pemain: Enzy Storia, Rachel Amanda, Tetty Liz, Ibrahim Risyad, Randy Danistha, Yayu Unru, Teuku Rifnu W, Runny Rudiyanti, Chandra Pitok, dan Bukie B. Mansyur

Film yang tayang di aplikasi streaming online (Vidio) ini berangkat dari pengalaman pribadi Aco Tenriyegelli selaku sutradara dan penulis naskah. Ia berasal dari keluarga yang bekerja di dunia pertelevisian. Selain paparan dari keluarga, Aco juga pernah magang di salah satu rumah produksi setelah selesai mengenyam bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Pengalaman-pengalaman ini membuat Aco menangkap banyak cerita di balik layar produksi produk televisi, salah satunya sinetron dan menjadi inspirasi baginya sehingga lahirlah serial ini.

Serial ini mengisahkan tentang perjalanan hidup Ijul yang sedang merintis karirnya di dunia perfilman mengikuti jejak ayah dan Ibunya. Dalam perjalanannya, Ijul mengalami banyak hambatan dan “kecelakaan”, salah satunya diceritakan pada awal serial dimulai yaitu adegan Ijul menyebabkan properti-properti pada lokasi syuting terbakar sehingga sinetron yang sedang dibintanginya terpaksa “bungkus” dan beberapa crew mengalami luka-luka. Kejadian ini membuat semakin banyak masyarakat tidak menyukai Ijul, terutama mereka yang terbawa perasaan dengan peran jahat yang ia mainkan. Hal ini juga menyebabkan Ijul semakin sulit mendapatkan peran lainnya (terutama peran baik).

Setelah kejadian itu Ijul banyak mendapatkan komentar-komentar negatif bahkan serangan fisik secara langsung dari ibu-ibu yang menganggap bahwa Ijul benar-benar jahat. Hal ini membuat Ayah Ijul sangat khawatir dan melarangnya memainkan peran jahat kedepannya. Larangan ayahnya ini tidak hanya didasari dari hujatan orang-orang, akan tetapi Ayah Ijul tidak Ingin anaknya memiliki nasib yang sama dengan sang ayah yang tidak memiliki penggemar sama sekali hingga akhir karirnya. Ayahnya ingin Ijul mengikuti jejak ibunya yang merupakan aktris ternama yang selalu memerankan peran baik dan memiliki banyak prestasi serta penggemar yang senantiasa menyayanginya.

Di saat Ijul tidak kunjung mendapatkan peran, ia mendapat tawaran casting dari temannya, Yoda, untuk sinetron “Kau Hilang Ku Healing”. Casting ini memberi peluang untuk Ijul mendapatkan peran protagonis. Singkat cerita, Ijul mendapatkan peran utama protagonis yang diinginkannya, tetapi saat syuting hari pertama, peran yang didapatkan oleh Ijul secara tiba-tiba diserahkan kepada Amelie. Ia merupakan aktris terkenal dengan citra sangat baik bak malaikat, tetapi citra baiknya itu berbanding terbalik dengan sifat aslinya. Pada kenyataannya Amelie merupakan seseorang yang sangat jahat, manipulatif dan juga sombong. Ia merebut peran milik Ijul dengan cara membujuk Papi Louis (pemilik rumah produksi).

Proses perjalanan syuting Ijul tidak berjalan dengan mudah, cap jahat yang melekat padanya juga tersebar di kalangan crew produksi. Tak peduli sebaik apa sikap Ijul di lokasi syuting, ia terus di cap jahat dan hanya berpura-pura baik. Akan tetapi Ijul bertemu dengan orang-orang yang terus memberikannya semangat untuk tetap berada di lokasi syuting tersebut, yaitu ibu Nini dan juga Julian. Ibu Nini merupakan aktris senior yang selalu memberikan nasihat kepada Ijul sehingga Ijul dapat kembali merasakan kasih sayang dan sosok seorang ibu, karena Ibunya telah lama meninggal.

Semakin banyaknya episode yang diproduksi, proses syuting semakin hari semakin tidak berjalan dengan baik. Banyak faktor yang mengganggu, seperti Amelie yang terus berbuat ulah di lokasi syuting, konflik-konflik yang terjadi pada kru, jam kerja yang tidak lagi manusiawi, suasana syuting yang semakin tidak nyaman, gaji crew yang tidak kunjung dibayar dan konflik-konflik lainnya. Hal ini menyebabkan sinetron tersebut berada di ambang kehancuran dan mengancam karir banyak orang yang terlibat di dalamnya.

Meskipun film ini memiliki judul “Drama Ratu Drama” akan tetapi setiap episode-episode dalam serial ini disajikan dengan banyak sisipan komedi. Salah satu yang membuat sangat menarik adalah serial ini mengangkat cerita tentang proses produksi sinetron. Pada setiap episodenya terdapat cuplikan adegan sinetron yang sedang diproduksi dan akan ditayangkan dengan nuansa sengaja dibentuk seperti sinetron lawas, amatir, dan lucu.

Ada banyak pelajaran yang dapat diambil dari film ini. Baik dari kisah Ijul yang tidak pernah menyerah dalam mengejar mimpinya, kesabaran ia menghadapi ayahnya, dan orang-orang yang tidak menyukainya, hingga ketulusan Ijul terhadap orang-orang di sekitarnya. Film ini juga dapat membuka pemikiran kita terhadap proses di balik produksi sebuah sinetron, bahwa dalam proses produksinya, tidak semua akan berjalan dengan lancar, tidak semua apa yang kita lihat sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi, dan tidak hanya aktris-aktris yang kita lihat di layar kaca saja yang memiliki peran penting di dalam produksi sinetron, akan tetapi ada banyak sekali pihak-pihak yang sangat berpengaruh dan juga berjasa akan tetapi kurang diapresiasi. []

Peresensi adalah Masya Pratiwi, mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala. Ia juga merupakan anggota UKM Pers DETaK.

Editor: Fayza Ramulan