Beranda Buku Bulan Terbelah di Langit Amerika: Akankah Dunia Lebih Baik Tanpa Islam?

Bulan Terbelah di Langit Amerika: Akankah Dunia Lebih Baik Tanpa Islam?

BERBAGI
(Dok.Ist)

Resensi | DETaK

Judul Buku : Bulan Terbelah Di Langit Amerika
Penulis : Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra
Tebal Buku : 348 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2014

Would the world be better without islam?”
Hanum Salsabiela Rais merupakan seorang jurnalis yang juga berkarya dalam menciptakan beberapa novel petualangan. Namanya semakin dikenal publik setelah Hanum berhasil menciptakan berbagai macam novel yang sangat menginspirasi banyak pembaca, bahkan beberapa dari bukunya itu telah diangkat ke layar lebar. Salah satunya adalah kisah Hanum bersama sang suami saat berpetualangan di Eropa yang dirangkum dalam buku berjudul 99 Cahaya di Langit Eropa

Iklan Souvenir DETaK

Saat usianya yang ke 32 tahun, Hanum merilis novel keempat berjudul Bulan Terbelah di Langit Amerika, sebuah kisah bagaimana dunia begitu membenci islam, islam dianggap sebagai teroris sehingga menimbulkan pertanyaan-pertanyaan “akankah dunia lebih baik tanpa islam?”

Bulan terbelah di Langit Amerika ini mengisahkan peristiwa 9/11 yang terjadi di Amerika Serikat 22 tahun yang lalu. Kala itu sekumpulan teroris meruntuhkan menara kembar World Trade Center (WTC) di New York pada tanggal 11 September 2001, Sasaran utama yang menjadi tersangka dalam aksi terorisme ini adalah kelompok teroris Al Qaeda yang dipimpin oleh Osman bin Laden, Pada akhirnya peristiwa ini menyebabkan buruknya citra Islam dimata dunia, bahkan menumbuhkan rasa Islam phobia bagi masyarakat Amerika itu sendiri.

Kisah ini bermula ketika Hanum menerima tugas dari atasannya, Gertrud untuk menulis artikel dengan topik “would the world be better without Islam” akankah dunia lebih baik tanpa islam? Sebagai seorang muslimah tentu Hanum menolak dengan tegas. Namun karena tak ingin tugas ini jatuh ke tangan Jacob, Hanum akhirnya menerimanya, terlebih lagi Gertrud menginginkan agar dirinya yang mengambil alih tugas itu

Setelah menerima tugas itu Hanum kembali resah karena tugas ini akan dilakukan di Amerika, ke Amerika sendirian? lalu bagaimana dengan Rangga suaminya, apakah Rangga akan mengizinkannya atau justru sebaliknya?

Diluar dugaan, bahkan Rangga sendiri baru saja mendapatkan tugas untuk berangkat ke Amerika menemui Philipus Brown, ia dimintai untuk membujuk Brown mengisi kelas Etika Bisnis di kampus, selain itu Rangga juga ditugaskan untuk merekam semua masukan-masukan dan pidato Philipus Brown di konferensi

Pada akhirnya Hanum dan Rangga berangkat bersamaan ke Amerika.
Buku ini tak hanya menginsipirasi pembaca, buku ini juga mengandung kisah-kisah mengharukan dari tokoh-tokoh yang terlibat, salah satunya Azima, seorang muslim Amerika yang harus berjuang ditengah tengah badai Islam phobia. Sebagai pembaca saya dibuat bangga oleh karakternya

Buku ini juga merangkum asal usul penghuni benua Amerika, bahkan Christophorus Columbus yang dikenal sebagai orang pertama penemu Benua Amerika bukanlah penemu pertama Benua Amerika. Dalam buku ini dijelaskan bahwa pada tahun 1492, Columbus sempat mengira bahwa dirinya terdampar di India, ketika menemukan tanah tak bertuan ini. Columbus kecewa karena dunia baru yang baru saja ditemukannya ternyata sudah di huni oleh orang orang bertubuh tegap berbalut jubah, berhidung mancung dan berkulit merah. Sampai saat ini masih terdapat perdebatan dari mana datangnya kaum Indian itu, penduduk asli Amerika. Namun sebuah prasasti yang ditulis di China pada akhir abad ke 12 mengatakan bahwa musafir-musagir muslim dari tanah China, Eropa, dan Afrika telah berlayar jauh sampai ke Benua Amerika yaitu tiga ratus tahun sebelum Columbus

Columbus berhasil menemukan Benua Amerika karena bantuan kaum Morisco. Morisco sendiri adalah muslim yang harus berputar pura murtad untuk menyelamatkan diri dari Reconquista, gerakan untuk mengusir muslim dan Yahudi dari tanah Andalusia-Spanyol. Kemudian Ratu Isabella membiayai ekspedisi Columbus untuk mencari tanah jajahan baru bagi Spanyol, bukan hanya umat Islam dan Yahudi saja yang diburu tetapi penduduk asli Amerika juga, pendatang Eropa yang akhirnya mengikis penduduk asli Amerika sedikit demi sedikit menyudutkan suku Indian ke ambang kepunahan. []

Penulis bernama Alya Anjadelisya, mahasiswi jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala.

Editor: Aisya Syahira