Beranda Pemira USK Pemira USK Diduga Alami Kecurangan, Mahasiswa: Harus Diulang!

Pemira USK Diduga Alami Kecurangan, Mahasiswa: Harus Diulang!

BERBAGI
Ilustrasi (Nisa Makrufa/DETaK)

Tim DETaK USK | DETaK

Darussaalam-Komisi Pemilihan Raya Universitas Syiah Kuala (KPR USK) menyelenggarakan Pemilihan Raya (Pemira) untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) periode 2023 dengan menggunakan sistem E-Voting pada Senin sampai Selasa (27-28/03/2023).

Dalam mengatasi kecurangan selama Pemira, pihak KPR akan membuat himbauan melalui media sosial mengenai cara pemilihan agar website e-voting tidak terpilih sebelum pemilik Nomor Induk Mahasiswa (NIM) melakukan pemilihan .

Iklan Souvenir DETaK

“Untuk pencegahan permasalahan kecurangan dalam pemilih nanti kami bakal buatkan suatu berita acara ke seluruh mahasiswa lewat akun media sosial KPR. Bahwasanya sering terjadi kekeliruan di mahasiswa ini NIM dan password nya sama. Jadi nanti kami akan memberitahukan bahwasanya sebelum memilih itu diubah dulu NIM sama passwordnya,”ujar Alfin Ketua Umum KPR, Alfin Ghazali

Alfin juga menambahkan bahwa hal tersebut terjadi karena Nomor Induk Mahasiswa (NIM) dan password yang digunakan untuk pemira ini sama

“Karena sering terjadi kalau dia (mahasiswa) login itu nanti, bang kenapa saya sudah terlogin sendiri, sudah terpilih sendiri. Setelah kita cari tahu ternyata NIM dan passwordnya ini sama,” tambah Alfin.

Alvin juga mengaskan bahwa pihaknya juga kurang tahu terkait hal itu, dan adanya permainan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang melakukan pemilihan tanpa sepengetahuan pemilik NIM.

“Kalau masalah kayak gitu mungkin kami kurang tahu juga. Tapi kayaknya kemungkinan itu oknum-oknum yang bermain di situ. Ada data data yang memang dikumpulkan banyak mungkin, nah terus disatukan dites NIM dan password nya,”tegas Ketua KPR.

Baca Juga : Pemira USK 2023 dilaksanakan secara E-Voting, Ini Tanggapan Mahasiswa

Namun hingga hari kedua ini masih ditemukan kecurangan terkait pemilik NIM yang belum memilih, tapi pada web E-Voting tertulis telah melakukan pemilihan. Seperti yang yang diungkapkan oleh Asila Ridha Asyifa, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USK.

“Masih terdapat banyak kurangnya dalam sistem e-voting ini. Contohnya banyak pengaduan dari sesama mahasiswa terutama saya sendiri yg mengalami nya. Terkait kebobolan akun. Saya harap ada pembaharuan untuk mengatasi masalah ini,”ujar Asila.

Asila juga menambahkan bahwa ini merupakan masalah yang besar karena ia tidak mengetahui kemana hak suara tersebut.

“Ini suatu masalah besar bagi saya di karena kan, saya yang punya akun tidak merasa memilih tetapi di sistem sudah memilih, saya yang punya akun saja tidak tau siapa yang di pilihnya atau kemana suara tersebut larinya,”tambah Asila.

Baca Juga : Mahasiswa USK Ikuti Pemira pada Hari Pertama dengan Jumlah Pemilih Mencapai 8.581 Orang

Hal serupa juga dialami oleh Raka Aditya Alwatin, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USK, ia menyebut bahwa pemira ini sebaiknya diulang, karena tidak megetahui kemana hak suaranya diarahkan.

“Pemilihan harus di ulang ya. karena saya sendiri gatau suara saya diarahkan kemana,”ungkap Raka.

Tidak hanya sampai disitu, Raka menambahakan dengan adanya masalah ini KPR harus lebih tegas menyikapi terkait mahasiswa yang memilik Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) dan Password yang sama tidak mengetahuI hak suaranya kemana serta permintaan maaf dari KPR.

“KPR juga harus tegas dikarenakan suara kami mahasiswa yang NPM dan Pass nya sama ini gatau di alihkan kemana. dan KPR juga harusnya meminta maaf walaupun ini bukan sepenuhnya kesalahan mereka tetapi mereka juga salah tidak mengambil tindakan atas hal inI,”tambah Raka.

Hingga berita ini diturunkan Tim DETaK USK belum menemukan berita acara yang dibagikan oleh KPR di media sosial terkait pemberitahuan pengubahan NIM dan Password yang sama seperti yang dibicarakan oleh Ketua KPR serta belum ada jawaban dari pihak KPR lebih lanjut.

Editor: Refly Nofril