Rizki Wardani [AM] | DETaK
Darussalam – Unit Pembantu Teknis (UPT) Perpustakaan Unsyiah, anggarkan dana 200 juta atau 1 %, untuk biaya operasionalnya. Dana tersebut rupanya hanya berasal dari Sumbangan Pembangunan Pendidikan (SPP) mahasiswa.
“Saya buat perubahan sedemikian rupa dengan anggaran yang ada (1%),” ungkap Taufiq Abdul Gani, kepala UPT Perpustakaan Unsyiah, kepada detakusk.com di kantornya, Jum’at, 4 April 2014.
Dana tersebut harus mencukupi segala kebutuhan perpustakaan meliputi kesediaan buku, perbaikan sarana dan prasarana serta gaji karyawan yang berstatus honorer.
UPT Unsyiah berhasil meningkatkan pelayanan perpustakaan dengan baik. Hal tersebut terlihat pada penambahan fasilitas maupun sarana-prasarana seperti Virtual Private Network (VPN), kursi, meja baru dan masih banyak lainnya.
“Dana tersebut pastinya tidak cukup untuk memenuhi segala kebutuhan, sehingga menyebabkan kami tidak bisa beroperasi pada sabtu dan minggu. Kemudian keputusan senat yang tidak merevisi penambahan anggaran untuk pustaka Unsyiah,” keluh Taufiq Abdul Gani.
Saat ini ada 60 jumlah karyawan UPT Unsyiah, yang menyandang status Pegawai Negri Sipil (PNS) dan honorer. Dari jumlah itu, gaji mereka dibayarkan dengan anggaran yang yang ada.[]
Editor: Muri Ali Lingga