Missanur Refasesa | DETaK
Darussalam- Unit kesehatan yang saat ini belum tersedia di asrama bidikmisi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menjadi salah satu permasalahan yang diperbincangkan di kalangan penghuni asrama. Namun, menurut Amiruddin selaku Kepala Asrama, pengadaan unit kesehatan asrama belum menjadi prioritas, karena saat ini dianggap belum terlalu diperlukan. Hal tersebut disampaikan di ruangannya pada Jumat, 15 Februari 2019.
Dasar dari pernyataan tersebut adalah mengingat jarak puskesmas dengan asrama yang hanya berkisar puluhan meter serta bantuan ambulan yang didatangkan dari Rumah Sakit Prince Nayef.
“Jadi untuk sementara kita ada bantuan dari Prince Nayef, dilayani dengan bagus. Kalau riwayat penyakit sudah diketahui maka akan diantisipasi dengan meletakkan di lantai satu, biasanya orang tuanya langsung yang datang ke sini,” jawabnya.
Baca juga: Pos Kesehatan MTQ Cikal Bakal Unit Kesehatan Asrama
Beberapa mahasiswa yang menempati asrama juga memberikan pendapat mereka terkait hal tersebut. Novi salah satu mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Kesejahteraan Keluarga saat dijumpai oleh tim detakusk.com pada Jumat, 15 Februari 2019 mengatakan pengadaan unit kesehatan sangat penting bagi mereka.
“Karena di asrama itu banyak orangnya, penyakit-penyakitnya juga beda-beda. Kalau tiba-tiba tengah malam sakit gitu seenggaknya nggak perlu jauh-jauh panggil ambulan ke Prince Nayef,” ungkap Novi.
Di sisi lain, Helmahera yang merupakan mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) jurusan Ilmu Komunikasi mengungkapkan pernah suatu hari sakit tulang yang dideritanya kumat hingga membuat ia tidak bisa bergerak lagi. Letak kamar yang berada di lantai 4 mengharuskan dirinya bersabar untuk menerima pertolongan pertama.
“Beberapa bulan yang lalu saya sakit dan harus dibopong dari lantai empat ke bawah, enaknya sih ada unit kesehatan terdekat di bawah. Saya nggak bisa gerak lagi kalau sakitnya udah kumat, karena kalau lagi sakit tulang itu dibopong sakit jadi enaknya ada pertolongan pertama langsung di asrama,” ungkapnya.
Selaku kepala asrama Unsyiah, Amiruddin mengaku bahwa hingga saat ini ia tidak mendapat pengaduan apapun terkait unit kesehatan di asrama. Amiruddin menambahkan jika benar ia mendengar keluhan tersebut, maka akan difasilitasi.
“Sampai hari ini tidak ada pengaduan ke saya bahwa perlu unit kesehatan di sini. Kalau memang itu ada permintaan anak-anak pasti difasilitasi, Wakil Rektor (WR) 3 juga udah pernah ngomong ke kita kan masih ada bantuan Prince Nayef jadi awalnya WR 3 udah buat kerjasama dengan mereka. Kalau ada anak asrama yang sakit tolong dijemput. Makanya orang-orang (pengurus) yang ada di setiap lantai akan datang ke kamar itu, telpon ambulan, lalu dibawa ke sana (Prince Nayef). Kalau ada saya, saya yang bawa,” tandasnya. [*]
Editor: Nurul Hasanah