Febby Andriyani | DETaK
Darussalam– Unit Program Pendamping Pelajaran Bahasa Inggris (UP3BI) disinyalir tidak diadakan lagi, yang mana mulai diberlakukan kepada mahasiswa baru (Maba) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) angkatan 2019. Sejauh ini Maba belum melakukan tes pemetaan Test Of English as a Foreign Language (TOEFL). Sejak UP3BI dibentuk pada tahun 2015, Maba setiap tahunnya rutin melakukan tes pemetaan TOEFL sebagai syarat wajib untuk mengikuti UP3BI.
Faisal Mustafa, selaku Koordinator Program Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa Unsyiah membenarkan bahwa untuk tahun ini tes pemetaan sekaligus UP3BI sudah ditiadakan.
“Dimulai tidak ada sejak angkatan 2018, tetapi waktu itu tes pemetaan TOEFL sempat dilaksanakan bagi mahasiswa angkatan 2018, kemudian sesuai dengan kebijakan Unsyiah diminta untuk tidak ada lagi,” tutur Faisal saat ditemui oleh pewarta detakusk.com pada Rabu, 30 Oktober 2019.
Terkait ditiadakannya lagi, Faisal menuturkan bahwa alasannya karena keterbatasan dana, sebab UP3BI termasuk program besar yang menyertakan banyak mahasiswa sehingga banyak dana yang harus digunakan.
“Kemungkinan karena Unsyiah sekarang telah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sehingga sulit untuk mengalokasikan dana untuk program ini,” pungkasnya.
Namun sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari pihak UPT. Bahasa Unsyiah terkait ditiadakannya UP3BI di situs web resminya. Menanggapi hal ini, Faisal mengatakan bahwa biasanya terkait informasi UP3BI akan diumumkan langsung kepada mahasiswa yang berkepentingan.
“Yang ada kami umumkan, berhubung tidak ada lagi UP3BI jadi tidak kami umumkan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa dalam waktu dekat belum ada program alternatif lain sebagai solusi ditiadakannya UP3BI ini, sehingga mahasiswa hanya difokuskan pada Mata Kuliah Umum (MKU) Bahasa Inggris dan diharapkan mahasiswa mampu belajar sendiri dengan adanya fasilitas yang sekarang.
UP3BI merupakan sebuah unit yang dibentuk untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa menguasai Bahasa Inggris dengan fokus pembelajaran TOEFL melalui metode kakak asuh. []
Editor: Herry Anugerah