Beranda Headline KIP Kuliah Tersendat, Mahasiswa Mengaku Melarat

KIP Kuliah Tersendat, Mahasiswa Mengaku Melarat

BERBAGI
(Ilustrator: Selma Alifah/AM DETaK

Ahlul Aqdi [AM] | DETaK

Darussalam- Mahasiswa penerima KIP (Kartu Indonesia Pintar) Universitas Syiah Kuala (USK) belum menerima pencairan dana KIP Kuliah. Adapun, dana bantuan KIP Kuliah ini biasanya akan cair pada bulan Agustus hingga September lalu. Namun, hingga kini, 20 Oktober 2021, dana KIP Kuliah tersebut tak kunjung cair.

Rahma Yuniarsih, mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sangat menyayangkan permasalahan KIP Kuliah yang tersendat ini. Rahma mengatakan bahwa akibat belum cairnya dana KIP Kuliah, banyak keperluan-keperluan kuliah yang belum dapat dipenuhi.

Iklan Souvenir DETaK

“Susah, soalnya kami dari uang KIP itulah uang makan, dari uang KIP itulah biaya hidup dan biaya kuliah juga. Kalau sumber biayanya tidak ada, pastilah susah. Contohnya kami disuruh beli buku untuk menunjang pembelajaran. Tapi enggak bisa langsung dibelik karna ngak ada uangnya. Seharusnya tiap masuk semester, kami sudah dapat uangnya,” jelas Rahma.

Berbeda dengan USK, Irna Fariatma, mahasiswi penerima KIP Kuliah dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry mengaku sudah menerima pencairan dana KIP Kuliah sejak kemarin, 19 Oktober 2021. “KIP di UIN sudah cair dari kemaren,” kata Irna.

Senada dengan Rahma, Adelia, mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) juga mengeluhkan permasalahan KIP Kuliah yang tersendat. “Telat kali. Harusnya bulan 8 atau 9 dah masuk. Biasanya juga USK lebih duluan dari UIN (UIN Ar-Raniry). Ini tiba-tiba USK yang telat. Aku mau bayar uang kos, tapi gak ada uang. Harus hemat kali sama kiriman ortu. Kalau ada KIP, keperluan aku bisa terpenuhi,” ujar Adelia.

Dari paparan Rahma, ia menduga bahwa alasan tersendatnya pencairan dana KIP Kuliah ini karena adanya permasalahan di pengurusan dan terlambatnya pengajuan yang dilakukan oleh pihak kampus. Menurutnya, keterlambatan pengajuan tersebut karena adanya beberapa mahasiswa yang telat mengisi pemindahan buku tabungan ke BSI, sehingga data untuk nomor rekening BSI mahasiswa penerima KIP Kuliah belum lengkap.

“Padahal Pak Rizwan (Pengurus KIP Kuliah) sudah meminta pelaporan pemindahan buku tabungan sejak 6 Juni, namun baru habis semuanya melapor 12 Oktober. Ini juga karena kurangnya komunikasi. Di sinilah masalahnya. Karena kemaren tu ada mahasiswa peserta KIP yang ngak kuliah lagi. Kami ngak tau. Tanggal 12 tulah baru tau dia dah ngak kuliah lagi. Selain itu, juga karena sampai 11 Oktober masih ada sekitar 5 orang yang belum melapor,” ungkap Rahma.

“Ke depannya jangan kek gini lagilah. Harus lebih komunikasi. Kan karna satu orang, kena semua. Harus tanggap juga. Kasihan untuk yang perlu kali uang KIP Kuliah tu,” harap Rahma. []

Editor: Muhammad Abdul Hidayat