Auliana Rizky | DETaK
Banda Aceh– Aksi tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di depan gedung DPR Aceh, Banda Aceh diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas. Di antaranya Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Universitas Islam Negeri (UIN) Ar- Raniry, Universitas Muhammadiyah (Unmuha), Universitas Serambi Mekah, dan gerakan organisasi lainnya, Kamis, 08 Oktober 2020.
Aksi ini dimulai dari pukul 10.00 WIB hingga menjelang sore. Massa aksi masih tetap bertahan meski sempat diguyur hujan di awal aksi berlangsung. Anggota DPR baru mulai menemui massa aksi pada pukul 14.15 WIB setelah mereka berorasi hingga siang.
Setelah para demonstran membubarkan diri, sejumlah mahasiswa tetap menjaga kebersihan lingkungan tempat aksi berlangsung dengan cara mengutip sampah-sampah yang berserakan di pekarangan kantor DPR Aceh.
“Mahasiswanya luar biasa tertib. Jadi orasinya berjalan dengan baik dan bagus,” ungkap Helmi, Kanit Pamobvit (Satuan Pengamanan Objekvital) Banda Aceh.
Setelah aksi selesai, Helmi melantunkan selawat yang menurutnya bisa mendinginkan suasana dan menenangkan massa aksi. Sehingga aksi demo dapat berjalan dengan damai sesuai dengan kesepakatan antara pihak kepolisian dan mahasiswa.
“Jadi dengan selawat InsyaAllah mudah-mudahan suasana menjadi tambah dingin. Orasinya juga tadi dingin dan dengan selawat mungkin orasinya tambah dingin,” ujar Helmi ketika tim DETaK menanyakan mengapa dia melantunkan selawat usai aksi.
“Semoga kalau ada orasi, ya seperti ini. Tambah baik lagi, tetap tertib, dan bersih,” tutupnya. []
Editor: Missanur Refasesa