Artikel | DETaK
The Archipelago South of Aceh. Begitulah julukan yang diberikan oleh pelancong mancanegara ketika berwisata ke Tapaktuan, Aceh Selatan. Tapaktuan adalah sebuah kota kecil yang berada di pesisir selatan Aceh. Daerah ini memang terkenal memiliki banyak sekali objek wisata. Dari wisata alam hingga wisata mistis, dari yang sudah melegenda hingga yang baru dibuka, dan dari indahnya hamparan hijau pegunungan sampai pada keelokan pantai dan biru lautnya.
Membicarakan tempat wisata di Aceh Selatan memang tidak ada habisnya. Hampir setiap waktu ada saja destinasi wisata baru dari daerah ini. Salah satunya adalah wisata Gunung Lampu. Jika sebelumnya orang-orang pergi ke Gunung Lampu hanya untuk melihat jejak kaki raksasa yang ada di kaki gunung tersebut. Tetapi sekarang, orang-orang ke sana karena ingin melihat dari puncak Gunung Lampu bagaimana bentang alam Kota Tapaktuan bertemu dengan bentang laut Samudra Hindia.

Gunung Lampu sendiri terletak di tepi Kota Tapaktuan dan berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. Gunung Lampu adalah salah satu gunung yang berada di tepi laut dan merupakan ujung barat teluk Kota Tapaktuan. Jarak Gunung Lampu hanya sekitar 1 kilometer ke selatan dari tugu simpang Kota Tapaktuan.
Ketika sudah sampai di Gunung Lampu, kita perlu memarkirkan kendaraan di tempat yang sudah disediakan oleh warga setempat. Untuk biaya parkir dikenakan Rp.2000 per motor. Hal ini karena perjalanan selanjutnya adalah menyusuri lereng Gunung Lampu dengan berjalan kaki. Nah, sebelum menyusuri Gunung Lampu, kita akan dikenakan tiket masuk hanya sebesar Rp.2000 per orang. Selain itu, untuk memasuki Gunung Lampu terdapat aturan-aturan yang harus kita patuhi agar selamat sepanjang perjalanan. Aturan-aturan tersebut seperti dilarang ria, tidak boleh ribut, tidak boleh berdua-duaan, dan aturan lainnya.
Dalam perjalanan menuju puncak Gunung Lampu, kita akan melewati jalan setapak yang ada di lereng gunung tersebut. Perjalanan di sepanjang lereng gunung tergolong sedikit berbahaya. Kita perlu memperhatikan langkah karena terkadang terdapat beberapa anak tangga baik mendaki ataupun menurun. Selain itu, di samping lereng terdapat jurang yang langsung mengarah ke laut. Meskipun terdapat pagar beton yang membatasi kita dengan jurang, tetapi pagar beton hanya terdapat di awal perjalanan saja.
Perjalanan menyusuri lereng akan mentok di suatu simpang kecil yang membagi jalan menjadi dua bagian. Jalan tersebut adalah jalan lurus yang mengarah ke Tapaktuan Tapa dan jalan ke atas (mendaki) yang akan mengarah ke puncak Gunung Lampu.
Perjalanan selanjutnya adalah bagian yang terberat di sepanjang perjalanan menuju puncak Gunung Lampu. Karena perjalanan selanjutnya mengharuskan kita mendaki anak tangga yang lumayan Panjang sebelum akhirnya sampai di puncak Gunung Lampu.
Tidak perlu khawatir dengan semua energi yang sudah kita keluarkan, karena ketika sampai di sana semua lelah akan terbayarkan dengan sajian keindahan alam yang dapat kita nikmati di puncak Gunung Lampu. Sangat disarankan untuk datang ke puncak Gunung Lampu ketika sore hari karena sajian pemandangan matahari terbenamnya benar-benar bikin spceehless.
Selain dapat melihat laut, kita juga dapat melihat keindahan permukiman Kota Tapaktuan yang berada di kaki-kaki Gunung Barisan. Dari atas sini kita dapat melihat secara jelas sebuah set lengkap yang dimiliki Kota Tapaktuan. Kota pesisir yang tidak hanya memiliki pantai, tetapi juga gunung-gunung hijau yang asri. Selain itu, dari sini kita juga dapat melihat bentuk teluk Kota Tapaktuan. Teluk yang indah dengan hamparan biru laut Samudra Hindia dan bukit hijau yang merupakan lereng pegunungan Bukit Barisan berjajar memagari sisi timur hingga barat kota ini. Perlu diketahui juga ni, masyarakat Tapaktuan lebih suka menyebut daerahnya dengan sebutan “Taluak” yang berarti “teluk” dari pada Tapaktuan.
Di puncak Gunung Lampu juga disediakan banyak tempat duduk dan sudah ditata serta dihias sangat menarik dan rapi. Pokoknya gak bakal menyesal setelah sampai di puncak walaupun sudah mendaki banyak anak tangga. Wisata Gunung Lampu sangat wajib untuk masuk dalam daftar wisata kalian ketika berkunjung ke Aceh Selatan.
Selanjutnya tidak perlu khawatir memikirkan lelahnya menuruni anak tangga. Karena di tempat kita memarkikan kendaraam, terdapat beberapa cafe di pinggir laut yang akan membayar lunas rasa lelah kita. []
Penulis adalah Ahlul Aqdi, mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala. Ia juga merupakan salah satu anggota di UKM Pers DETaK.
Editor: Della Novia Sandra