Beranda Artikel Suara Kecil Dibalik Lagu Methosa

Suara Kecil Dibalik Lagu Methosa

BERBAGI
Ilustrasi (Dok.Ist)

Artikel | DETaK

Lagu “Kembalikan Terang” dari band Methosa belakangan ini menjadi topik yang menarik perhatian banyak pendengar. Meskipun tak sepopuler lagu-lagu lainnya yang lebih catchy dan sering diputar di radio atau media sosial, lagu ini memancarkan pesan yang sangat penting. sebuah kritik tajam terhadap ketidakadilan sosial, khususnya dalam konteks politik dan pemerintahan. Dalam liriknya, lagu ini bukan hanya sekadar protes, tetapi juga mengajak pendengarnya untuk tetap memperjuangkan kebenaran dan keadilan di tengah kegelapan yang melanda.

Lagu ini menjadi salah satu cara masyarakat untuk menyuarakan keresahan mereka terhadap kondisi yang sedang terjadi. Tak hanya untuk generasi sebelumnya, namun juga untuk Gen Z yang kini semakin sadar akan pentingnya perubahan sosial. Dengan menggunakan metafora “terang” dan “cahaya” sebagai simbol dari kebenaran, lagu ini mengajak kita semua untuk melawan ketidakadilan yang sudah berlangsung lama. Namun, apakah masyarakat kita benar-benar siap mendengarkan dan memahami pesan yang disampaikan melalui lagu ini?

Iklan Souvenir DETaK

Salah satu aspek yang paling mencolok dalam lagu Kembalikan Terang adalah lirik-liriknya yang mengungkapkan ketidakadilan sosial yang sedang berlangsung. Lirik seperti “Kembalikan terang ke tempat semula” menggambarkan rasa kehilangan terhadap apa yang dulu dianggap sebagai kebenaran dan keadilan. “Terang” dalam konteks ini bukan hanya sekadar cahaya fisik, tetapi lebih sebagai simbol dari kejujuran, transparansi, dan keadilan yang kini mulai pudar di banyak sektor kehidupan.

Lagu ini mengkritik sistem pemerintahan yang sering kali mengabaikan hak-hak rakyat kecil. Korupsi yang merajalela, kebijakan yang lebih berpihak pada kalangan elit, serta ketidakpedulian terhadap kesejahteraan masyarakat menjadi fokus utama dari kritik ini. Korupsi, yang seharusnya menjadi masalah yang ditanggulangi oleh pemerintah, justru semakin memperburuk ketimpangan sosial yang ada. Inilah yang menjadi inti dari pesan lagu ini bahwa pemerintah dan pihak berwenang harus bertanggung jawab dan berani memperjuangkan kesejahteraan rakyat, bukan justru mengkhianatinya.

Lagu ini juga sangat relevan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, terutama sila kelima yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Pancasila sebagai dasar negara seharusnya menjadi pedoman dalam setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh pemerintah. Namun, dalam kenyataannya, sila kelima ini seringkali terabaikan, seiring dengan adanya kebijakan yang lebih menguntungkan kalangan tertentu dan mengorbankan rakyat banyak.

Lagu Kembalikan Terang seolah mengingatkan kita akan peran Pancasila dalam membentuk tatanan negara yang adil dan makmur. Jika sila kelima yang mengedepankan keadilan sosial saja tidak dijalankan dengan baik, maka apa gunanya dasar negara itu sendiri? Lagu ini adalah bentuk seruan untuk kembali pada prinsip dasar yang telah disepakati oleh bangsa ini. Sebuah panggilan untuk menegakkan nilai-nilai keadilan dan memerangi ketidakadilan sosial yang sudah terlalu lama dibiarkan.

Salah satu contoh yang dapat kita renungkan adalah meningkatnya pengangguran. Kondisi dimana seseorang tidak memiliki pekerjaan dan kesulitan untuk mencari mata pencaharian. Tak hanya itu diskriminasi dalam penegakan hukum juga semakin meningkat, dimana rakyat kecil tidak bisa berbuat apa-apa untuk membuktikan kebenaran. Banyak kasus masyarakat kecil yang dianggap menjadi kesalahan besar oleh hukum, namun dibalik perlakuan tersebut, mereka  hanya berusaha untuk melanjutkan kehidupan mereka. Sedangkan kasus besar yang dilakukan masyarakat elit, yang benar-benar merugikan banyak orang malah dipandang menjadi kesalahan kecil oleh negara. Ketimpangan yang seperti inilah yang semakin beredar di kehidupan masyarakat saat ini. Perhatian dan perlakuan kepada masyarakat terpencil seharusnya lebih diprioritaskan agar dapat mendapatkan kehidupan yang lebih layak. 

Selain sebagai kritik terhadap pemerintah dan sistem yang ada, lagu ini juga mengandung pesan yang sangat kuat untuk masyarakat. Lagu ini mengajak kita untuk tidak menyerah pada keadaan, meski dunia seakan semakin gelap dan penuh ketidakadilan. Alih-alih merasa putus asa, kita harus tetap memperjuangkan kebenaran dan keadilan, meskipun menghadapi banyak tantangan.

Lagu ini memberikan dorongan agar kita, sebagai individu maupun masyarakat, berani bersuara. Bersatu dan bekerja sama untuk mengembalikan terang, yang bisa diartikan sebagai harapan untuk masa depan yang lebih baik. Dengan kesadaran kolektif dan perjuangan bersama, perubahan sosial yang lebih adil bukanlah hal yang mustahil. Seperti yang diungkapkan dalam liriknya, “Nyalakan cahaya keadilan yang telah menghilang”, lagu ini mengajak kita untuk menyalakan kembali api perjuangan demi hak-hak rakyat yang seringkali terabaikan. 

Lagu Kembalikan Terang tentu saja memiliki dampak yang lebih besar daripada sekadar kritik atau protes terhadap pemerintah. Lagu ini adalah seruan untuk sebuah perubahan yang lebih besar di masyarakat Indonesia. Dengan semakin banyaknya kasus ketidakadilan, baik dalam ranah politik, ekonomi, dan sosial, masyarakat seharusnya tidak hanya bisa diam dan menerima keadaan, namun dapat menyuarakan kebenaran. Kita semua sebagai masyarakat punya peran untuk mengubah dan memperjuangkan nilai-nilai yang adil. 

Dalam konteks sosial dan politik Indonesia saat ini, lagu Kembalikan Terang menawarkan lebih dari sekadar kritik. Ia juga menyajikan harapan bagi mereka yang masih percaya bahwa perubahan itu mungkin terjadi. Meski belum banyak orang yang mendengar dan merenungkan lagu ini, pesannya sangat kuat dan perlu untuk disebarkan. Lagu ini bukan hanya sebuah karya seni, tetapi juga sebuah seruan moral untuk masyarakat agar tetap memperjuangkan kebenaran dan keadilan, meski dalam situasi yang sulit.

Generasi muda, terutama Gen Z, yang saat ini lebih aktif di media sosial, memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan. Menyediakan konten edukatif, seminar kesadaran akan lingkungan dan menerapkan rasa nasionalisme terhadap negara dapat menjadi salah-satu solusi yang untuk mengembalikan terang. meskipun Lagu ini tidak sepopuler lagu-lagu lain, yang memiliki senandung dan lirik yang lebih menarik tetapi lagu ini memiliki kekuatan untuk menginspirasi pendengar untuk lebih sadar akan isu sosial, politik, dan ketidakadilan yang terjadi di sekitar mereka. Dengan mengangkat tema yang sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, lagu ini bisa menjadi pendorong bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap kondisi bangsa dan negara.

Dengan bersama-sama memperjuangkan keadilan sosial dan tidak takut untuk bersuara, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih terang. Seperti yang diungkapkan dalam liriknya, “Kembalikan terang ke tempat semula”, lagu ini bukan hanya sebuah permohonan, tetapi juga panggilan untuk bertindak dan memperbaiki keadaan. Oleh karena itu mari kita merenungkan kembali telah banyak masyarakat yang menjadi korban. Hanya saja saat ini kita sedang menunggu waktu, dimana dan kapan kita akan mengalami berada diposisi yang seperti itu, bagaimana jika keadilan seperti itu menimpa kita, hak milik yang dirampas tanpa alasan dan prestasi yang didapat tidak dipandang. Oleh karena itu, suara kecil kita, kebersamaan kita, tolong menolong, dan rasa nasional kita sudah sepatutnya kita tunjukkan dan kobarkan demi kesejahteraan dan masa depan yang tetap cerah. 

Penulis adalah Rimaya Romaito Br Siagian, mahasiswa Departemen pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala.

Editor: Khalisha Munabirah