Beranda Artikel Momen Kemenangan Saat Berbuka, Berubah Fungsi Menjadi Ajang Balas Dendam

[DETaR] Momen Kemenangan Saat Berbuka, Berubah Fungsi Menjadi Ajang Balas Dendam

BERBAGI
Ilustrasi. (Askia Nailah/DETaK)

Artikel | DETaK

Berbuka puasa merupakan suatu momen kemenangan bagi umat islam yang menjalankan ibadah puasa. Bagaimana tidak? Momen berbuka merupakan momen yang diberkahi oleh Allah SWT dan merupakan salah satu momen untuk berdoa yang dijabahkan. Berbuka puasa juga menjadi ajang untuk mempererat silaturrahmi yang biasa dilihat jika sudah memasuki bulan Ramadhan banyak sekali undangan untuk berbuka bersama (Bukber).

Saat berbuka puasa kita selalu dianjurkan untuk memakan makanan yang manis terlebih dahulu seperti kurma dan buah-buahan lainnya lalu melanjutkan makan secukupnya dan menunaikan ibadah sholat magrib. Tetapi pada kenyataannya, berbuka puasa telah berubah fungsi menjadi ajang balas dendam karena telah menahan lapar dan haus selama lebih kurang 14 jam. 

Iklan Souvenir DETaK

Banyak kita jumpai, bahkan mungkin kita sendiri berbuka dengan berlebihan mulai dari nasi, kue, minuman yang beragam dan kolak atau takjil lainnya. Hal ini mengakibatkan perut penuh dan begah sehingga waktu menunaikan sholat magrib tidak khusyuk dan tenang. Apalagi saat memasuki sholat tarawih, kita pasti akan melewatkannya dengan alasan kekenyangan.

Bulan puasa yang seharusnya menjadi ajang untuk berlomba-lomba dalam meraih pahala malah terhalang karena kita tidak bisa menahan nafsu saat berbuka. Banyak orang berpendapat bahwa momen berbuka puasa adalah ajang untuk mengganti semua makanan dan minuman yang kita lewatkan selama berpuasa 14 jam. Padahal dikutip dari Idn.Time berbuka puasa dengan makanan berlebih dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas, mengganggu pencernaan, dan beresiko menyebabkan kadar gula naik drastis bahkan menyebabkan naikknya berat badan. 

Para ahli juga melarang berbuka puasa langsung dengan makanan yang banyak dan berat, hal ini dikarenakan lambung kita perlu adaptasi setelah seharian kosong. Oleh karena itu dianjurkan memakan kurma atau buah potong lainnya yang tidak tinggi akan gula dan tepung untuk dijadikan santapan utama dalam berbuka puasa. Setelah menunaikan solat magrib baru memakan makanan yang berat seperti nasi dan makanan yang mengandung protein dan serat lainnya.

Mengawali berbuka puasa dengan makanan yang ringan serta sehat tidak hanya bermanfaat bagi Kesehatan tubuh kita, tetapi juga mendukung pelaksanaan ibadah agar lebih lancer dan lebih khusyuk. Perlu kita tanamkan dalam diri kita bahwa momen berbuka puasa bukanlah suatu momen balas dendam akibat melewatkan makan dan minum selama 14 jam, tetapi merupakan suatu kontrol atas diri sendiri dan sebagai momen untuk memeberikan nutrisi yang baik bagi tubuh setelah seharian berpuasa. 

Dengan kita menerapkan makan sehat saat berbuka kita akan terhindar dari masalah Kesehatan dan dapat menjaga badan tetap bugar sehingga ibadah kita di bulan Ramadhan lebih maksimal. Stay health, selamat menunaikan ibadah puasa kawan kawan yang berpuasa dan jangan berbuka secara berlebihan.

Penulis bernama Sara Salsabila, mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala

Editor: Rimaya Romaito Br Siagian